Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan pasien virus corona baru.
Pengujian klinis yang melibatkan setidaknya 10 negara ini Who sebut uji solidaritas. Harapannya, bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19.
Soalnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (18/3), mengatakan, selama ini uji vaksin dan obat virus corona berjalan dalam skala kecil dengan metodologi berbeda-beda.
Itu membuat bukti yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan obat mana yang paling efektif untuk mengobati pasien virus corona baru.
Baca Juga: Seluk-beluk virus corona, mulai ciri-ciri, bentuk, hingga penyebarannya
"Studi internasional yang besar ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kami butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kami menyebut studi ini sebagai uji solidaritas," kata Tedros seperti dikutip Statnews.
Sejauh ini, 10 negara telah mengonfirmasikan partisipasinya dalam pengujian tersebut. Yakni, Argentina, Bahrain, Kanada, Prancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.
Sedang obat yang akan mereka uji ada empat: obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini untuk pasien HIV, kombinasi lopinavir bersama ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.
Keempat obat itu akan mereka bandingkan dengan perawatan standar yang sekarang diberikan kepada pasien Covid-19.
Baca Juga: Hasil uji klinis China: Obat flu Jepang bisa sembuhkan pasien virus corona
Melansir Statnews, Ana Maria Henao-Restrepo, Kepala Penelitian dan Pengembangan WHO, bilang, pengujian akan berfokus pada pertanyaan prioritas kunci untuk publik.
"Apakah obat ini akan mengurangi risiko kematian? Apakah obat-obatan ini akan mengurangi waktu pasien dirawat di rumah sakit, dan apakah pasien yang menerima salah satu obat butuh ventilation atau unit perawatan intensif (ICU)," ujarnya.
Henao-Restrepo menyampaikan, WHO sengaja mendesain pengujian ini agar cukup sederhana untuk dilakukan oleh rumah sakit yang sudah kebanyakan pasien sekalipun.
Khusus untuk klorokuin, pengujian akan dilakukan dengan dua cara. Beberapa negara akan membandingkan klorokuin dengan perawatan standar, sedangkan beberapa negara lainnya akan membandingkannya dengan obat terkait lainnya, hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine).
Baca Juga: Temuan Australia, begini cara sistem kekebalan tubuh memerangi virus corona
Penulis: Shierine Wangsa Wibawa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Umumkan Uji Klinis 4 Obat untuk Virus Corona di 10 Negara"