kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO: Dunia sekarang berada dalam krisis kesehatan paling parah


Selasa, 08 September 2020 / 23:45 WIB
WHO: Dunia sekarang berada dalam krisis kesehatan paling parah


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia sekarang, lebih dari 8 bulan, berada dalam krisis kesehatan masyarakat yang paling parah dalam satu abad.

"Pandemi Covid-19 telah mengganggu dunia kita. Itu menyentuh kita semua. Dampaknya akan terasa selama bertahun-tahun yang akan datang," katanya saat membuka Komite Peninjau Peraturan Kesehatan Internasional, Selasa (8/9).

Hingga kini, menurut Tedros dalam sambutan yang WHO unggah di laman resminya, sudah lebih dari 27 juta kasus virus corona secara global mengacu laporan yang masuk ke WHO, dan lebih dari 880.000 kematian.

"Tapi tentu saja, angka bahkan tidak mulai menceritakan kisahnya," sebut dia.

Baca Juga: Peringatan WHO: Ini bukan pandemi terakhir!

Tedros bilang, jutaan orang di dunia kehilangan mata pencaharian mereka. Perekonomian global sedang mengalami resesi. Bahkna, batas-batas kesalahan sosial dan politik telah terungkap.

Bukan pandemi terakhir

"Tidak pernah ada kebutuhan yang lebih besar akan kerjasama global untuk menghadapi ancaman global," tegasnya.

Pandemi virus corona telah menjadi ujian tegas bagi kapasitas global untuk kesiapsiagaan dan tanggapan. "Dan, untuk instrumen hukum yang mengaturnya: Peraturan Kesehatan Internasional (IHR)," ujar Tedros.

Di Majelis Kesehatan Dunia pada Mei lalu, negara anggota WHO berkumpul untuk mengeluarkan resolusi bersejarah, menyerukan evaluasi komprehensif dari tanggapan internasional terhadap pandemi, termasuk fungsi IHR.

Baca Juga: Begini gejala virus corona menurut WHO, mulai paling umum hingga serius

Sebelumnya, Senin (7/9), Tedros menyebutkan, pandemi Covid-19 memberi dunia banyak pelajaran. "Salah satunya adalah kesehatan bukanlah barang mewah bagi mereka yang mampu. Itu adalah kebutuhan, dan hak asasi manusia," katanya.

Kesehatan masyarakat merupakan fondasi dari stabilitas sosial, ekonomi dan politik. Itu berarti, berinvestasi dalam layanan berbasis populasi untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit.

"Ini bukan pandemi terakhir. Sejarah mengajarkan kita bahwa wabah dan pandemi adalah fakta kehidupan. Tetapi, ketika pandemi berikutnya datang, dunia harus siap, lebih siap dari saat ini," ujar Tedros.

Selanjutnya: WHO: Kami tak punya sinyal jelas, apakah vaksin corona yang sedang uji klinis manjur




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×