Sumber: Al Jazeera,CNN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham Gilead Sciences Inc, perusahaan bioteknologi AS, mengalami lompatan tinggi pada transaksi Senin (24/2/2020). Lonjakan terjadi setelah pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan obat eksperimental perusahaan itu mungkin yang terbaik untuk menemukan pengobatan bagi virus corona yang menyebar di seluruh dunia.
Melansir situs Al Jazeera, saham Gilead naik 6,9% di New York pada hari Senin dan merupakan level tertinggi sejak Oktober 2018.
“Hanya ada satu obat saat ini yang kami pikir mungkin memiliki khasiat nyata untuk virus corona dan itu adalah remdesivir,” jelas Bruce Aylward, asisten direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada konferensi pers di Beijing seperti yang dikutip CNN.
Baca Juga: Dampak merebaknya virus corona mengganggu jadwal proyek-proyek ini
Pejabat WHO ini menambahkan, uji klinis untuk remdesivir pada manusia sekarang sedang berlangsung. Hasilnya baru akan diketahui dalam beberapa minggu lagi.
Gilead Sciences mengonfirmasi melalui email kepada CNN Business bahwa mereka sedang bekerja sama dengan otoritas kesehatan di China dalam dua uji coba untuk pasien yang telah terinfeksi Covid-19, yang merupakan nama resmi jenis virus coronavirus ini.
"Ada dua studi. Satu pada pasien dengan penyakit parah dan satu lagi pada pasien dengan penyakit sedang. Saat ini sudah dilakukan ujicoba dan kami mengantisipasi hasilnya pada bulan April," kata juru bicara Gilead Sciences.
Baca Juga: Hebat, seluruh 16 pasien virus corona di Vietnam berhasil disembuhkan
Gilead Sciences juga mengatakan pada awal bulan ini bahwa mereka telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan China untuk melihat apakah remdesivir, obat percobaan yang telah digunakan untuk mengobati virus Ebola, dapat memerangi gejala virus corona.
Perusahaan itu juga mengatakan dalam sebuah pernyataan beberapa minggu lalu bahwa remdesivir telah menunjukkan beberapa keberhasilan dalam mengobati MERS dan SARS pada hewan. Dua virus ini memang mirip dengan virus corona Wuhan.
Baca Juga: Korea Selatan bakal periksa 200.000 anggota gereja yang jadi pusat virus corona
Gilead Sciences bukan satu-satunya perusahaan obat yang berharap bisa menemukan pengobatan yang tepat untuk virus korona. Raksasa farmasi Johnson & Johnson dan GlaxoSmithKline juga sedang mengerjakan vaksin.
Perusahaan bioteknologi AbbVie mengatakan bahwa mereka telah melihat hasil yang menjanjikan untuk pengobatan menggunakan campuran dua obat HIV dan Tamiflu, yang dibuat oleh raksasa farmasi Swiss Roche dan Chugai Pharmaceutical Co Jepang.
Baca Juga: Virus corona menyebar ke Italia, laga Inter vs Ludogorets digelar tanpa penonton
Perusahaan obat yang lebih kecil Moderna, Inovio Pharmaceuticals dan Novavax juga terus berupaya untuk menemukan obat yang manjur untuk virus mematikan ini.