Sumber: Al Jazeera,CNN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Gilead Sciences juga mengatakan pada awal bulan ini bahwa mereka telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan China untuk melihat apakah remdesivir, obat percobaan yang telah digunakan untuk mengobati virus Ebola, dapat memerangi gejala virus corona.
Perusahaan itu juga mengatakan dalam sebuah pernyataan beberapa minggu lalu bahwa remdesivir telah menunjukkan beberapa keberhasilan dalam mengobati MERS dan SARS pada hewan. Dua virus ini memang mirip dengan virus corona Wuhan.
Baca Juga: Korea Selatan bakal periksa 200.000 anggota gereja yang jadi pusat virus corona
Gilead Sciences bukan satu-satunya perusahaan obat yang berharap bisa menemukan pengobatan yang tepat untuk virus korona. Raksasa farmasi Johnson & Johnson dan GlaxoSmithKline juga sedang mengerjakan vaksin.
Perusahaan bioteknologi AbbVie mengatakan bahwa mereka telah melihat hasil yang menjanjikan untuk pengobatan menggunakan campuran dua obat HIV dan Tamiflu, yang dibuat oleh raksasa farmasi Swiss Roche dan Chugai Pharmaceutical Co Jepang.
Baca Juga: Virus corona menyebar ke Italia, laga Inter vs Ludogorets digelar tanpa penonton
Perusahaan obat yang lebih kecil Moderna, Inovio Pharmaceuticals dan Novavax juga terus berupaya untuk menemukan obat yang manjur untuk virus mematikan ini.