kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO Ingatkan Program Vaksin Booster Justru Bisa Memperpanjang Krisis Covid-19


Kamis, 23 Desember 2021 / 13:30 WIB
WHO Ingatkan Program Vaksin Booster Justru Bisa Memperpanjang Krisis Covid-19


Sumber: CNBC Indonesia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu mengkritik program penguat vaksin Covid-19 saat negara-negara miskin berjuang untuk mendapatkan dosis awal. WHO memperingatkan bahwa akses yang tidak setara ke imunisasi dapat menyebabkan lebih banyak varian bermutasi yang membuat kita sulit keluar dari krisis.

“Program penguat selimut cenderung memperpanjang pandemi, daripada mengakhirinya, dengan mengalihkan pasokan ke negara-negara yang sudah memiliki cakupan vaksinasi tingkat tinggi, memberi virus lebih banyak kesempatan untuk menyebar dan bermutasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus selama briefing berita seperti dilansir CNBC, Kamis (23/12).

Pernyataan dari WHO datang ketika pejabat kesehatan di AS mempromosikan suntikan booster vaksin untuk semua penduduk di atas usia 16 tahun di tengah lonjakan kasus Covid yang didorong oleh jenis omicron. Israel pada hari Selasa mengumumkan akan menawarkan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada orang yang lebih tua dari 60 tahun.

Baca Juga: Varian Omicron Lebih Menular 500%, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

“Kami ingin orang-orang dapat berkumpul” selama liburan, Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan dalam sebuah wawancara Rabu di CNN. 

“Dan pertemuan yang aman termasuk, tentu saja, divaksinasi, idealnya didorong dan memastikan bahwa semua orang yang Anda kumpulkan juga divaksinasi dan didorong.”

Saat ini, sebagian besar rawat inap dan kematian Covid di antara orang yang tidak divaksinasi, bukan orang yang divaksinasi tanpa suntikan booster, menurut Tedros. “Tidak ada negara yang dapat meningkatkan jalan keluar dari pandemi,” katanya.

Pakar kesehatan global mengatakan munculnya omicron terkait dengan ketidaksetaraan vaksin. Omicron diperkirakan muncul dari pasien HIV di Afrika Selatan di mana hanya 26% dari populasi yang divaksinasi lengkap, kata para ilmuwan. 

Baca Juga: WHO: Pertanyaan Seberapa Parah Varian Omicron Akan Terjawab dalam 3-4 Minggu




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×