kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Kita berada di titik kritis pandemi sekarang


Selasa, 13 April 2021 / 09:17 WIB
WHO: Kita berada di titik kritis pandemi sekarang
ILUSTRASI. WHO mengatakan, pandemi Covid-19 masih jauh dari kata usai. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Senin (12/4/2021) mengatakan, dunia masih tampak kebingungan dalam menangani Covid-19. Ini menandakan, pandemi Covid-19 masih jauh dari kata usai. 

Akan tetapi, lanjutnya, virus corona dapat dikendalikan dalam beberapa bulan dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang sudah terbukti.

Reuters memberitakan, sejauh ini, sekitar 780 juta vaksin telah diberikan secara global. Akan tetapi, langkah-langkah protokol kesehatan, termasuk memakai masker dan menjaga jarak fisik, harus diterapkan untuk membalikkan keadaan.

“Kami juga ingin melihat masyarakat dan ekonomi dibuka kembali, dan perjalanan serta perdagangan dilanjutkan,” kata Tedros dalam jumpa pers seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Bertemu Gavi, World Bank desak negara dengan vaksin Covid-19 berlebih melepas stok

Dia menambahkan, “Tapi saat ini, unit perawatan intensif di banyak negara meluap dan orang-orang sekarat, dan itu benar-benar bisa dihindari.”

“Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Tapi kami punya banyak alasan untuk optimis. Penurunan kasus dan kematian selama dua bulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa virus ini dan variannya bisa dihentikan,” tambahnya.

Baca Juga: Soal EUL vaksin Sinovac, begini kata Bio Farma

Penularan didorong oleh kebingungan, kepuasan diri, dan ketidakkonsistenan dalam tindakan kesehatan masyarakat.

Data Reuters menunjukkan, India telah mengambil alih posisi Brasil untuk menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Saat ini, India sudah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin dari total populasi sebanyak 1,4 miliar.

"Kita berada di titik kritis dalam pandemi sekarang, lintasan pandemi ini meningkat selama 7 minggu berturut-turut," kata ketua tim WHO tentang Covid-19, Maria van Kerkhove.

Dia menambahkan, “Jika Anda melihat kurva epi (epidemi) dan lintasan pandemi kanan sekarang, itu tumbuh secara eksponensial.” 

Sebagai bukti, van Kerkhove menunjukkan sejumlah bukti seperti adanya peningkatan 9% kasus minggu lalu, peningkatan dalam tujuh minggu berturut-turut, dan peningkatan 5% pada angka kematian.

Baca Juga: China hendak mencampurkan beberapa vaksin Covid-19 agar lebih cespleng

Tedros mengatakan, di beberapa negara, meskipun transmisi terus berlanjut, restoran dan klub malam penuh dan pasar terbuka serta penuh sesak dengan sedikit orang yang melakukan tindakan pencegahan.

"Beberapa orang tampaknya mengambil pendekatan bahwa jika mereka relatif muda, tidak masalah jika mereka tertular Covid-19," katanya.

Selanjutnya: India setujui penggunaan vaksin Sputnik V Covid-19 buatan Rusia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×