Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
Kasus pertama SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit Covid-19, terdeteksi pertama kali pada akhir Desember di Wuhan, China Tengah.
Sejak itu, pandemi ini telah menginfeksi lebih dari empat juta orang di seluruh dunia dan merenggut hampir 300.000 jiwa.
Banyak peneliti percaya, virus corona baru berasal dari kelelawar, tetapi melewati spesies lain sebelum menular ke manusia.
Baca Juga: Kasus corona di Rusia tembus 240.000, tertinggi kedua di dunia
"Virus berlipat ganda pada hewan-hewan ini, sedikit berubah dalam melakukannya dan akhirnya menghasilkan sejenis virus yang bisa menular ke manusia," ujar Briand yang pada 2009 memimpin program influenza WHO selama pandemi flu babi H1N1.
Menurut Briand, menelusuri asal virus, dengan menemukan host perantara, akan mencegah fenomena tersebut terjadi lagi dan menghindari ping-pong penularan antara manusia dan hewan.
"Setiap kali ia berpindah dari satu spesies ke spesies lain, virusnya bisa bermutasi sedikit," kata ilmuwan Prancis itu. "Ini bisa berdampak pada perawatan, itu bisa menjadi resisten, sementara vaksin mungkin tidak lagi cukup efektif".