Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekarang menggunakan istilah "jarak fisik" dibanding "jarak sosial" untuk menggambarkan pentingnya menjaga ruang antarorang untuk menghindari penyebaran virus corona baru.
Perubahan itu untuk menekankan, meskipun orang mungkin perlu melakukan isolasi fisik, mereka tidak perlu menjadi terisolasi secara sosial. Dan, WHO menyatakan, penting untuk menjaga kesehatan mental selama krisis Covid-19.
"Kita bisa tetap terhubung dalam banyak cara tanpa secara fisik berada di ruang yang sama," kata Maria Van Kerkhove, Kepala Penyakit Menular WHO, Jumat (20/3), seperti dikutip Channelnewsasia.com. "Kami ingin orang-orang tetap terhubung".
Baca Juga: Harapan dari Wuhan bagi dunia, situasi yang paling parah bisa berbalik
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan, walau orang lebih tua yang paling parah terkena penyakit ini, orang lebih muda tidak luput dari cengkeraman virus corona. Orang muda justru membuat banyak penderita membutuhkan perawatan di rumahsakit.
"Hari ini saya punya pesan untuk kaum muda: Anda bisa terkalahkan. Virus ini bisa membuat Anda masuk rumahsakit selama berminggu-minggu - atau bahkan membunuh Anda," tegasnya memperingatkan dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
"Bahkan jika Anda tidak sakit, pilihan yang Anda ambil tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain. Saya bersyukur, begitu banyak anak muda yang menyebarkan berita dan bukan virusnya," kata Tedros.
Dia menyatakan, solidaritas antargenerasi adalah salah satu kunci untuk mengalahkan penyebaran pandemi.
Baca Juga: Kisah warga New York dan California masuki fase baru krisis corona