Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona asli berasal dari kelelawar di China akhir tahun lalu dan tidak dibuat di laboratorium.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu menyatakan, pemerintahannya sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan, apakah virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China Tengah.
"Semua bukti yang ada menunjukkan, virus itu berasal dari hewan dan bukan merupakan virus yang dimanipulasi atau dikonstruksi di laboratorium atau tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, Selasa (21/4).
Baca Juga: Bendung virus corona, Singapura perpanjang pemutus sirkuit hingga 1 Juni
"Mungkin saja, virusnya berasal dari hewan," sebut dia seperti dikutip Reuters. "Tidak jelas bagaimana virus itu melompati penghalang spesies pada manusia, tetapi “pasti” ada hewan inang perantara," imbuhnya.
Fox News melaporkan pada Rabu (15/4), virus corona yang berasal dari laboratorium di Wuhan bukan sebagai senjata biologis, tapi sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kemampuannya mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari AS.
Laporan Fox News menyebutkan, laboratorium Wuhan, tempat eksperimen virologi berlangsung, yang punya standar keselamatan lemah menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar basah di kota itu, lokasi virus mulai menyebar.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu (15/4), Trump ditanya tentang laporan virus yang "melarikan diri" dari laboratorium di Wuhan tersebut, dan dia mengatakan, ia tahu tentang informasi tersebut.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini," katanya seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Kasus corona di Rusia sentuh 52.000, Putin: Puncak wabah belum datang
Apakah dia telah membicarakan hal itu dalam percakapannya dengan Presiden China Xi Jinping, Trump berkata: "Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang".
Sejak Februari, beredar desas-desus Institut Virologi Wuhan yang mendapat dukungan Pemerintah China menciptakan virus corona baru di salah satu laboratoriumnya yang kemudian secara tidak sengaja "melarikan diri" dari fasilitas tersebut.