kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Virus corona baru ancaman sangat besar bagi seluruh dunia


Selasa, 11 Februari 2020 / 17:20 WIB
WHO: Virus corona baru ancaman sangat besar bagi seluruh dunia
ILUSTRASI. Seorang pria menggunakan masker pelindung saat menonton film di bioskop, menyusul wabah virus corona baru, di Hong Kong, China, 10 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus Wabah mengatakan, virus corona baru merupakan ancaman sangat besar bagi seluruh dunia.

Hingga saat ini, Tedros menyebutkan, China telah melaporkan 42.708 kasus virus corona baru terkonfirmasi, termasuk 1.017 kematian. "Dengan 99% kasus di China, ini tetap sangat darurat bagi negara itu," katanya seperti dikutip Reuters.

"Tetapi, (virus corona baru) ancaman sangat besar bagi seluruh dunia," ujar Tedros nya saat membuka pertemuan yang bertujuan mempercepat penelitian obat-obatan, diagnostik, dan vaksin virus corona baru di Jenewa, Selasa (11/2).

Baca Juga: Virus corona sengat bisnis wisata Singapura hingga menukik 30%

Karena itu, Tedros berharap, salah satu hasil dari pertemuan tersebut akan menjadi peta jalan untuk penelitian. Hadir dalam pertemuan itu lebih dari 400 peneliti, termasuk yang ikut serta lewat konferensi video dari China dan Taiwan.

"Intinya adalah solidaritas, solidaritas, solidaritas. Itu terutama berlaku dalam hal berbagi sampel," tegas Tedros. "Untuk mengalahkan wabah ini, kita perlu berbagi secara terbuka dan adil, sesuai dengan prinsip keadilan dan kesetaraan".

Bisa jadi api yang lebih besar

Sebelumnya, Tedros mengingatkan: "Penyebaran virus kepada orang yang tidak memiliki sejarah perjalanan ke China bisa jadi percikan yang menjadi api yang lebih besar," katanya di Jenewa, Senin (10/2), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Efek virus corona, China & Hong Kong mundur dari Kejuaraan Bulutangkis Asia

Untuk itu, Tedros mengatakan, tim ahli kesehatan WHO sudah tiba di China pada Senin (10/2) untuk menyelidiki wabah virus corona baru.

Tedros, yang mengunjungi Beijing untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhir Januari, kembali dengan kesepakatan mengirim misi internasional. Butuh hampir dua minggu untuk mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah China untuk komposisi tim itu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×