Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Covid-19 merupakan kondisi darurat kesehatan global paling parah yang pernah dihadapi dunia.
Melansir BBC, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia akan mengadakan kembali komite darurat WHO minggu ini untuk melakukan tinjauan.
Selain virus corona, ada lima keadaan darurat kesehatan global lainnya: Ebola (dua wabah), Zika, polio, dan flu babi.
Baca Juga: Catat rekor kasus baru virus corona sejak April, China kunci dua kota
Hingga Senin (27/7/2020), sudah ada lebih dari 16 juta kasus Covid-19 yang telah dilaporkan sejak Januari, dan lebih dari 650.000 kematian.
"Ketika saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari ... ada kurang dari 100 kasus di luar China, dan tidak ada kematian," kata Tedros.
Dia menambahkan, "Covid-19 telah mengubah dunia kita. Ia telah membuat orang, komunitas, dan bangsa, menjadi terpisah."
Baca Juga: Singapura kembangkan alat tes virus corona kilat, hasil keluar dalam 36 menit
Jumlah total kasus, tambahnya, telah meningkat dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.
Menurut Tedros, meskipun dunia telah melakukan upaya besar dalam memerangi virus, masih ada jalan panjang yang sulit di depan kita.
Pada briefing hari Senin di Jenewa, Swiss, WHO juga mengatakan pembatasan perjalanan tidak bisa menjadi jawaban untuk jangka panjang. Itu sebabnya, negara-negara harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan penyebaran dengan mengadopsi strategi yang telah terbukti seperti menjauhkan jarak sosial dan mengenakan masker.
Baca Juga: AS gandakan anggaran penilitian vaksin corona, mendekati US$ 1 miliar
"Hampir mustahil bagi masing-masing negara untuk menutup perbatasan mereka untuk masa mendatang. Ekonomi harus terbuka, orang harus bekerja, perdagangan harus dilanjutkan," kata direktur program kedaruratan WHO Mike Ryan.
Baca Juga: Duh, Rekor Baru Kasus Positif Corona Melanda 40 Negara
Namun para pejabat WHO mengakui bahwa penguncian lebih lanjut di negara-negara yang mengalami wabah baru mungkin diperlukan. Akan tetapi penguncian disarankan untuk sesingkat mungkin, dan terbatas pada area geografis sekecil mungkin (misalnya Penguncian lokal).
"Semakin kita mengerti tentang virus, semakin banyak operasi yang kita bisa lakukan dalam mengendalikannya," kata Ryan.