Sumber: BBC | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang penambang skala kecil di Tanzania berhasil menjadi kaya raya dalam semalam. Saniniu Laizer menemukan batu permata berjenis Tanzanite.
Ia memperoleh US$ 3,4 juta setara Rp 48 miliar dari kementerian pertambangan negara itu untuk batu permata, yang memiliki berat gabungan 15 kilogram. "Besok akan ada pesta besar," Mr Laizer, ayah dari lebih dari 30 anak, mengatakan kepada BBC.
Laizer, 52, yang memiliki empat istri, mengatakan akan memotong salah satu sapinya untuk merayakannya. Dia juga berencana untuk berinvestasi di komunitasnya di distrik Simanjiro di Manyara. "Aku ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Aku ingin membangun sekolah ini di dekat rumahku. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu membawa anak-anak mereka ke sekolah."
"Saya tidak berpendidikan tetapi saya suka hal-hal berjalan secara profesional. Jadi saya ingin anak-anak saya menjalankan bisnis secara profesional," ujarnya.
Batu Tanzanite hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat ornamen.
Ini adalah salah satu batu permata paling langka di Bumi, dan seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan, Daya tarik batu mulia terletak pada ragam warnanya, termasuk hijau, merah, ungu dan biru. Nilainya ditentukan oleh kelangkaan - semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.
Presiden John Magufuli menelepon untuk memberi selamat kepada Tuan Laizer atas penemuannya. "Ini adalah manfaat penambang skala kecil dan ini membuktikan bahwa Tanzania kaya," kata presiden.
Magufuli berkuasa pada tahun 2015 berjanji untuk melindungi kepentingan negara di sektor pertambangan dan meningkatkan pendapatan pemerintah dari itu