Sumber: Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping berjanji akan terus memberikan dukungan kepada Palestina agar bisa mendapatkan haknya.
Xi Jinping dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengadakan pembicaraan di Beijing pada hari Rabu (14/6). Kedua pemimpin mengumumkan pembentukan kemitraan strategis antara China dan Palestina.
"China dan Palestina adalah teman baik dan mitra baik yang saling percaya dan mendukung. China adalah salah satu negara pertama yang mengakui Organisasi Pembebasan Palestina dan Negara Palestina," kata Xi dalam pidatonya, dikutip Xinhua.
Xi juga menegaskan bahwa China selama ini mendukung rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah. Xi berjanji akan terus bekerja untuk mencari solusi yang komprehensif, adil dan tahan lama dari masalah kedaulatan Palestina.
Baca Juga: Badan Buruh PBB Selidiki Dugaan Eksploitasi Pekerja Palestina di Israel
"China mendukung Palestina untuk menjadi negara anggota penuh PBB, akan terus berbicara untuk Palestina dan memperjuangkan keadilan pada kesempatan multilateral, dan akan memberikan bantuan sebaik mungkin untuk membantu meringankan kesulitan kemanusiaan dan rekonstruksi di Palestina," lanjut Xi.
Xi berharap kedua negara bisa menjaga komitmen kemitraan strategis untuk terus mendukung satu sama lain dalam isu-isu yang menjadi perhatian utama, memajukan kerja sama di berbagai bidang.
Baca Juga: PBB: Sumbangan untuk Pegungsi Palestina Semakin Sedikit
Proposal Tiga Poin untuk Penyelesaian Masalah Palestina
Xi mengajukan proposal tiga poin untuk penyelesaian masalah Palestina. Xi menekankan bahwa masalah Palestina menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Palestina.
"Masalah Palestina tetap tidak terselesaikan selama lebih dari setengah abad. Keadilan harus dilakukan terhadap Palestina sesegera mungkin," kata Xi.
Tiga poin yang diajukan Xi pada dasarnya merupakan bentuk dukungan penuh China terhadap kedaulatan Palestina.
Pertama, solusi mendasar terletak pada pembentukan negara Palestina merdeka yang menikmati kedaulatan penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Warga Palestina Menilai Rusia dan China Layak Menengahi Konflik dengan Israel
Kedua, kebutuhan ekonomi dan penghidupan Palestina harus dipenuhi. Masyarakat internasional perlu meningkatkan bantuan pembangunan dan bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Ketiga, penting untuk menjaga arah pembicaraan damai yang benar. Status quo sejarah tempat-tempat suci di Yerusalem harus dihormati, dan kata-kata serta tindakan yang berlebihan dan provokatif harus dihindari.
Masih dalam poin yang sama, Xi menyerukan adanya konferensi perdamaian internasional berskala besar, lebih berwibawa, dan lebih berpengaruh untuk menciptakan kondisi yang layak demi dimulainya kembali pembicaraan damai untuk membantu Palestina dan Israel hidup dalam damai.
Baca Juga: AS Siap Terlibat Aktif untuk Mendamaikan Israel dan Arab Saudi
Palestina Menyambut Baik Dukungan China
Atas nama rakyat Palestina, Abbas berterima kasih kepada China atas dukungan kuat jangka panjang dan bantuan tanpa pamrihnya bagi rakyat Palestina.
Secara khusus, Abbas menyebut China sebagai teman dan mitra yang dapat dipercaya.
"Palestina mendukung posisi China dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan intinya dan mengikuti prinsip satu China. Palestina akan bekerja dengan China untuk mempromosikan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, memperkuat kerja sama bilateral, dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk kemanusiaan," kata Abbas.
Baca Juga: Kirim Ucapan Ulang Tahun ke Xi Jinping, Kim Jong Un: Semoga Sukses Memimpin China
Abbas turut memuji kemampuan China dalam menengahi masalah antara dua negara Timur Tengah, yaitu Arab Saudi dan Iran. Abbas berharap berbagai inisiatif China juga bisa menyelesaikan masalah Palestina.
"Saya berterima kasih kepada China karena telah mengajukan sejumlah inisiatif untuk penyelesaian awal dan adil atas masalah Palestina. Pihak Palestina percaya pada kebijaksanaan dan posisi China yang adil dan berharap China memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan rekonsiliasi intra-Palestina dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah," pungkas Abbas.