Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
Xiaomi memiliki kas senilai ¥ 34,9 miliar atau US$ 4,92 miliar per 30 Juni 2019. Sedangkan total pinjaman mencapai ¥ 13,8 miliar. Perusahaan ini menghasilkan arus kas positif sekitar ¥ 11 miliar hingga separuh pertama 2019.
"Dewan percaya bahwa pembelian kembali saham dalam kondisi saat ini akan menunjukkan kepercayaan perusahaan pada prospek dan prospek bisnisnya sendiri," tulis Xiaomi dalam pengumuman di bursa.
Baca Juga: Belum setahun, Realme genggam 7% market share domestik
Sumber daya keuangan Xiaomi saat ini akan memungkinkannya untuk melaksanakan pembelian kembali saham dengan tetap mempertahankan posisi keuangan yang solid.
Pertumbuhan penjualan di perusahaan yang berbasis di Beijing ini melambat karena pasar ponsel pintar global menyusut dan persaingan lokal meningkat.
Baca Juga: Ponsel China Mengukuhkan Dominasinya di Pasar Indonesia
Pangsa pasar Xiaomi di China menurun seperlima pada kuartal April-Juni bahkan ketika raksasa smartphone Huawei Technologies melonjak sebesar 31%, menurut perusahaan riset Canalys.
Upaya Xiaomi untuk mendorong ke layanan internet dengan margin lebih tinggi untuk melengkapi margin tipis pada bisnis smartphone juga telah mengecewakan investor. Sebab, strategi ini menyebabkan lebih banyak biaya yang dibutuhkan.