Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Banyak pertanyaan masih belum terjawab tentang virus yang memicu pandemi di dunia itu. Oleh karenanya, tim WHO mengusulkan penelitian lebih lanjut pada kelelawar dan trenggiling di China serta di Asia Tenggara. Survei terhadap hewan liar lainnya - termasuk musang, cerpelai, dan musang - yang diketahui terinfeksi virus juga direkomendasikan.
Sejumlah kasus manusia pertama yang terinfeksi Covid-19 dikaitkan dengan pasar makanan laut Huanan di Wuhan, yang juga menjual satwa liar. "Tetapi, sejumlah kasus serupa dikaitkan dengan pasar lain dan beberapa tidak terkait dengan pasar mana pun," demikian bunyi laporan tersebut seraya menambahkan bahwa tidak mungkin untuk menarik kesimpulan apa pun dari kondisi itu.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreysus mengakui telah menerima laporan tersebut tetapi menolak untuk memberikan rinciannya.
Baca Juga: WHO: Asal usul Covid-19 kemungkinan besar dari peternakan satwa liar di China
"Semua hipotesis ada di meja dan menjamin studi lengkap dan lebih lanjut," jelas Tedros dalam jumpa pers di Jenewa.
Laporan tersebut tidak memerlukan persetujuan apapun dari negara anggota.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada wartawan pekan lalu, Amerika Serikat mengharapkan penyelidikan yang dipimpin WHO membutuhkan studi lebih lanjut tentang virus, termasuk kunjungan kembali ke China. Dia berharap laporan itu akan "berdasarkan sains".
Baca Juga: Riset terbaru: Covid-19 varian Afrika Selatan lebih kebal terhadap vaksin corona
Penyelidikan itu sempat terhambat oleh penundaan, kekhawatiran atas akses, dan pertengkaran antara Beijing dan Washington.
WHO menyatakan pada 30 Januari 2020, bahwa Covid-19 merupakan keadaan darurat internasional, dengan tingkat kewaspadaan tertinggi.