kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.619   -26,63   -0,31%
  • KOMPAS100 1.194   -3,39   -0,28%
  • LQ45 855   -5,20   -0,60%
  • ISSI 309   -0,09   -0,03%
  • IDX30 437   -2,98   -0,68%
  • IDXHIDIV20 509   -4,29   -0,84%
  • IDX80 133   -0,70   -0,52%
  • IDXV30 138   -0,48   -0,35%
  • IDXQ30 140   -1,01   -0,72%

Yen Melemah dan Berfluktuasi Selasa (23/12), Ancaman Intervensi Jepang Menguat


Selasa, 23 Desember 2025 / 09:09 WIB
Yen Melemah dan Berfluktuasi Selasa (23/12), Ancaman Intervensi Jepang Menguat
ILUSTRASI. New-Japan-Yen-s-Bills (Masahiro Sugimoto/The Yomiuri Shimbun via Reuters)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar yen Jepang bergerak fluktuatif pada Selasa (23/12/2025) di tengah pelemahan dolar AS secara luas, setelah otoritas Jepang mengeluarkan peringatan paling keras sejauh ini yang mengindikasikan kesiapan untuk melakukan intervensi pasar.

Langkah ini diambil saat yen bertahan di dekat level terendahnya terhadap sejumlah mata uang utama.

Ancaman intervensi tersebut untuk sementara menahan tekanan jual terhadap yen. Namun, para analis menilai pelemahan yen masih berpotensi berlanjut dalam jangka pendek, menyusul sikap hati-hati Bank of Japan (BOJ) yang mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga yang lambat tahun depan.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Tipis Selasa (23/12) Pagi, Cermati Pasokan Venezuela & Rusia

Pada perdagangan terakhir, yen berada di level 156,77 per dolar AS, menguat sekitar 0,4% dibandingkan sesi sebelumnya.

Meski demikian, posisi tersebut masih tidak jauh dari level terendah 11 bulan di 157,78 per dolar AS yang disentuh pada Jumat lalu, setelah BOJ menaikkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar.

Yen juga tercatat menguat terhadap euro dan pound sterling pada awal perdagangan Asia, namun tetap bergerak di sekitar level rendah terbaru.

Menteri Keuangan Jepang, Satsuki Katayama, mengatakan kepada Bloomberg News bahwa Jepang memiliki “keleluasaan penuh” untuk merespons pergerakan yen yang dinilai berlebihan.

Pernyataan ini dipandang sebagai upaya verbal pemerintah untuk menahan pelemahan lebih lanjut mata uang Jepang.

Baca Juga: JPMorgan Jajaki Perdagangan Kripto untuk Klien Institusi

Analis senior StoneX Matt Simpson menilai jika otoritas Jepang benar-benar berniat melakukan intervensi, periode likuiditas rendah antara Natal dan Tahun Baru akan menjadi momentum yang paling efektif.

Namun, menurutnya, intervensi belum terlalu mendesak kecuali yen menembus level 159 secara volatil.

Jepang sebelumnya telah melakukan intervensi pasar valuta asing pada 2022 dan kembali pada 2024 untuk menopang nilai yen.

Pelemahan yen terjadi meskipun dolar AS juga berada dalam tren melemah, setelah Federal Reserve memangkas suku bunga awal bulan ini dan memproyeksikan satu pemangkasan lagi pada 2026. Pasar bahkan memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga AS pada tahun depan.

Chief Investment Strategist Saxo, Charu Chanana, mengatakan siklus kenaikan suku bunga BOJ yang lambat serta potensi pelonggaran kebijakan The Fed pada 2026 dapat mengurangi tren pelemahan satu arah yen.

Ia menilai yen berpeluang bergerak dalam kisaran tertentu dan menguat ketika imbal hasil obligasi AS turun atau sentimen risiko memburuk.

Namun, risiko terbesar tetap ada jika suku bunga AS bertahan tinggi lebih lama dari perkiraan dan BOJ kembali bersikap sangat hati-hati.

Faktor penting yang dinanti pasar termasuk negosiasi upah tahunan Shunto di Jepang serta arah suku bunga AS.

Baca Juga: China Naikkan Kurs Tengah Yuan ke Level Tertinggi 15 Bulan, Sinyalkan Kehati-hatian

Dolar AS Tertekan

Sementara itu, dolar AS masih berada di bawah tekanan. Euro menguat tipis ke level US$1,17685, sementara pound sterling mendekati level tertinggi dua setengah bulan di US$1,3474.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, turun ke level 98,18.

Indeks ini berada di jalur penurunan sekitar 1,3% sepanjang Desember dan anjlok 9,5% sepanjang tahun, yang menjadi penurunan tahunan terdalam sejak 2017.

Strategi MUFG menilai pelemahan dolar AS bukan fenomena sementara. Mereka memperkirakan dolar telah mencapai puncaknya dan kini memasuki tren penurunan jangka panjang.

Baca Juga: Nike Kehilangan Taji di Pasar China, Apa Penyebab Utamanya?

Perhatian investor selanjutnya tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat yang akan dirilis, meskipun data tersebut dinilai kurang relevan karena tertunda akibat penutupan pemerintahan AS selama 43 hari.

Survei Reuters memperkirakan PDB AS tumbuh 3,3% secara tahunan pada kuartal terakhir.

Di pasar mata uang lain, dolar Australia diperdagangkan di level US$0,666, dolar Selandia Baru naik 0,13% ke US$0,5801, sementara franc Swiss menguat ke level tertinggi satu bulan di 0,7909 per dolar AS.

Selanjutnya: Meski Libur, Siswa di Magetan Tetap Datang ke Sekolah untuk Ambil MBG

Menarik Dibaca: Samsung S26 Ultra dan Samsung S25 Ultra, Mana yang Lebih Unggul? Ini Jawabannya!


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×