Reporter: Edy Can, Reuters | Editor: Edy Can
BANGKOK. Thailand resmi mempunyai perdana menteri wanita. Ini pertama kalinya negeri Gajah Putih tersebut mempunyai seorang kepala pemerintahan wanita.
Siang ini (5/8), Parlemen Thailand telah memilih Yingluck Shinawatra menjadi perdana menteri yang baru. Wanita berusia 44 tahun merupakan adik kandung mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang menjadi buronan di luar negeri.
Yingluck berjanji akan segera membentuk kabinetnya. Dia akan mengumumkan 35 nama para pembantunya dalam tempo sepekan. "Saya bersedia bekerja sama dengan siapa pun dan mengatasi masalah rakyat," katanya.
Yingluck mengaku tidak bisa bekerja sendirian. Dia menyatakan membutuhkan tim untuk memecahkan masalah yang terjadi di Negeri Siam tersebut.
Sebelumnya, Yingluck bersama partainya Puea Thai telah memenangkan suara mayoritas di parlemen. Dia meraih 265 dari 500 kursi di parlemen.
Puea Thai mengalahkan partai berkuasa, Partai Demokrat. Partai pimpinan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva ini hanya meraih 159 kursi di parlemen.
Para analis memperkirakan Yingluck akan memperoleh tekanan yang besar dari masyarakat. Sebab, saudari Thaksin diharapkan mengurani utang pemerintah dan inflasi.
Selain itu, banyak warga masyarakat meragukan indepensi kebijakan yang dilakukan Yingluck. Sebab, Yingluck merupakan politisi bau kencur yang akan dipengaruhi oleh kakaknya, Thaksin.