kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yordania mengecam perilaku warga Israel yang masuki Masjid Al-Aqsa tanpa izin


Senin, 01 Maret 2021 / 12:33 WIB
Yordania mengecam perilaku warga Israel yang masuki Masjid Al-Aqsa tanpa izin
ILUSTRASI. Pemandangan Masjid Al-Aqsa di samping gerbang ke kompleks yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai The Noble Sanctuary, di Kota Tua Yerusalem 27 Desember 2019. REUTERS/Ammar Awad.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - AMMAN. Pemerintah Yordania mengecam perilaku sekitar 230 warga Israel yang pada hari Minggu (28/2) menerobos masuk ke Masji Al-Aqsa tanpa izin.

Dilansir dari Arab News, warga Yahudi Israel sedang merayakan festival Yahudi Purim dan telah mengabari sehari sebelumnya terkait perayaan tersebut.

Karnaval diikuti ratusan orang dengan mengenakan kostum dan pakaian serta topeng warna-warni. Dilaporkan beberapa di antaranya mabuk dan mengacungkan botol anggur di luar salah satu gerbang masjid.

Baca Juga: Hingga 130.000 pekerja Palestina akan terima vaksin Covid-19 dari Israel

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Daifallah Al-Fayez, mengatakan bahwa polisi Israel mengizinkan ratusan kelompok Yahudi tersebut masuk ke Masjid Al-Aqsa tanpa koordinasi dengan pejabat Wakaf Yordania.

Al-Fayez menyebut tindakan Israel tersebut sebagai pelanggaran berat atas status quo sejarah dan hukum serta pelanggaran hukum internasional dan komitmen yang dibuat oleh Israel sendiri.

"Departemen Wakaf Yerusalem adalah satu-satunya pihak legal yang bertanggung jawab atas pengelolaan masjid, termasuk memutuskan siapa yang boleh masuk," ungkap Al-Fayez, seperti dikutip dari Arab News.

Ia meminta Israel harus menghormati status quo dan otoritas para pejabat wakaf yang bermarkas di Yerusalem.

Baca Juga: Netanyahu: Israel akan lakukan segala cara agar Iran tidak mendapat senjata nuklir

Raja Yordania, Abdullah II, juga tidak senang dengan cara Israel melanggar perjanjian yang dicapai di Amman pada tahun 2014, di mana telah disetujui bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tempat "Untuk berdoa dan dikunjungi masyarakat Muslim".

Perjanjian tersebut disahkan di hadapan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Raja Yordania, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Hubungan Yordania dan Israel belakangan ini kembali disorot setelah Menteri Pertahanan Israel Jenderal Benny Gantz dilaporkan mengadakan pertemuan mendadak dengan raja Yordania pada Jumat (26/2) lalu.

Sebelumnya Gantz, yang juga pemimpin partai Biru dan Putih Israel, juga dilaporkan telah mengatakan kepada anggota partainya bahwa dia sedang melakukan pertemuan rahasia dengan pejabat tinggi Yordania.

Hubungan tokoh-tokoh dua negara ini menjadi semakin menarik mengingat Gantz secara terbuka mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena gagal meningkatkan hubungan dengan Yordania.

Selanjutnya: PBB: Pasca perundingan damai, korban sipil di Afghanistan malah meningkat




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×