kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yordania, Mesir, Jerman dan Prancis beri warning Israel soal pencaplokan Tepi Barat


Rabu, 08 Juli 2020 / 05:35 WIB
Yordania, Mesir, Jerman dan Prancis beri warning Israel soal pencaplokan Tepi Barat
ILUSTRASI. Seorang wanita berjalan dengan latar gedung pemukiman Israel di sekitar Givat Zeev dan Ramat Givat Zeev di wilayah pendudukan Israel, Tepi Barat, dekat Yerusalem, Selasa (30/6/2020). REUTERS/Ammar Awad


Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Menteri luar negeri Mesir, Yordania, Prancis dan Jerman, memperingatkan pada hari Selasa (7/7/2020), setiap perubahan pada perbatasan timur Israel akan berdampak pada hubungan mereka dengan Israel.

"Langkah seperti itu juga bisa berdampak pada hubungan dengan Israel," demikian warning dari empat negara tersebut.

Melansir Al Jazeera, para menteri luar negeri mengadakan konferensi video dan pada kesimpulannya mereka memutuskan bahwa mereka tidak akan mengakui perpanjangan hukum Israel di Tepi Barat kecuali jika Palestina menyetujuinya.

Baca Juga: Intai musuh seperti Iran, Israel luncurkan satelit mata-mata canggih

"Kami dengan suara bulat percaya bahwa tanpa aneksasi wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967 akan melanggar hukum internasional dan membahayakan fondasi proses perdamaian," demikian bunyi pernyataan bersama itu.

Dijelaskan pula, langkah-langkah kedaulatan oleh Israel akan memiliki implikasi serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan akan menjadi hambatan utama bagi upaya untuk mencapai perdamaian penuh dan adil. Mereka juga membahas cara untuk mendorong pihak Israel dan Palestina untuk kembali ke meja perundingan.

Baca Juga: Palestina dan Israel menghadapi penguncian di tengah gelombang kasus virus corona

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga menyempatkan diri berbincang lewat sambungan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pembicaraan itu, Johnson menentang Israel untuk memperluas kedaulatannya di tanah Palestina.

Kantor pemerintahan Netanyahu mengklarifikasi dalam percakapan bahwa Israel siap untuk bernegosiasi berdasarkan proposal rencana perdamaian Trump, yang merupakan rencana kreatif dan realistis yang tidak mengulangi persamaan kegagalan di masa lalu.

Baca Juga: Ini yang akan dilakukan Palestina jika Israel nekat caplok Tepi Barat

Sebuah laporan yang dirilis dari Kantor Luar Negeri Inggris menyatakan bahwa Johnson mengemukakan keprihatinannya tentang rencana Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat secara sepihak dan memperingatkan bahwa ini akan merusak prospek perdamaian di kawasan tersebut.

Johnson mendorong Netanyahu untuk bernegosiasi dengan Palestina, sambil menegaskan kembali dukungan pribadinya untuk Israel.

Baca Juga: Israel akan caplok Tepi Barat, Hamas siap deklarasikan perang

Dalam sebuah artikel di surat kabar Yediot Aharonot pekan lalu, Johnson mengajukan permohonan kepada pemerintah Israel untuk tidak mencaplok bagian-bagian Tepi Barat dan sebagai gantinya kembali ke meja perundingan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×