kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cermati 4 hal penting soal laporan tenaga kerja AS


Jumat, 07 Oktober 2016 / 14:05 WIB
Cermati 4 hal penting soal laporan tenaga kerja AS


Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) akan mempublikasikan laporan tenaga kerja (jobs report) Jumat (7/10/2016) pada pkl 8.30 pagi waktu AS.

Di tengah optimisme pada data pekerjaan dan upah  yang lebih baik, serta  pertumbuhan ekonomi, maka  laporan resmi ini akan menjadi pembuktian.

Berikut empat hal yang perlu diketahui terkait laporan tenaga kerja yang akan dirilis hari ini:

1. Bagus, tapi tidak istimewa

Para ekonom yang disurvei CNNMoney memperkirakan ada penambahan lowongan pekerjaan 175.000 di bulan September. Jumlah ini lebih banyak dibanding penambahan lowongan kerja sebanyak 155.000 di bulan Agustus.

Angka pengangguran diperkirakan turun tipis dari 4,8% menjadi 4,9%. Turunnya angka pengangguran di bawah 5% tahun ini merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 2008. Dus, ini menjadi pertanda pulihnya pasar tenaga kerja sejak resesi besar (Great Recession).

Para ekonom percaya, pertumbuhan upah terus  menunjukkan tanda positif. Upah diproyeksikan tumbuh 2,6% pada September dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun pertumbuhan ini jauh di bawah target yang dipatok The Federal Reserve sebesar 3,5%, namun lebih baik  pertumbuhan tahun lalu sebesar 2%.

2.  Penambahan 15 juta lapangan kerja?

Jika pertumbuhan ekonomi menambah setidaknya 51.000 lapangan kerja di September,  maka AS akan mencatatkan penambahan 15 juta lapangan pekerjaan sejak titik terendahnya Februari 2010.

Ini menjadi indikator yang umum dipakai pemerintahan Obama, dengan tidak menghitung anjloknya  pasar tenaga kerja di 2009.

Jika menghitung pelemahan di 2009, maka penambahan lapangan kerja sejak Obama berkuasa mencapai 10,6 juta.

Tak peduli  kerangka waktu mana yang dipakai, yang jelas pasar tenaga kerja telah menjadi salah satu sektor paling cemerlang dalam pemulihan yang lambat dari great recession.

3.  Tergantung angka September

Menguatnya pasar kerja di bulan September akan menjadi berita besar di Jumat, tapi jangan abaikan angka pekerjaan di Agustus yang akan direvisi.

Penguatan angka tenaga kerja di bulan Agustus sering direvisi secara signifikan karena angka di bulan itumemang sulit ‘dibaca’

Dengan dimulainya tahun ajaran baru di mana anak-anak kembali sekolah, sementara para guru dan pencari kerja masih menikmati liburan musim panas, membuat angka tenaga kerja Agustus  menjadi  berfluktuasi. Karena itu angka tenaga kerja bulan September  lebih akurat.

4. Kenaikan suku bunga The Fed belum pasti

Para pimpinan Federal Reserve telah memberi sinyal rencana mereka menaikkan suku  bunga di Desember mendatang, dengan catatan ekonomi terus menguat hingga akhir tahun.

Saat ini para pelaku pasar di Wall Street memperkirakan peluang kenaikan suku bunga di bulan Desember mencapai 55%.  Penguatan angka tenaga kerja akan memperbesar kemungkinan tersebut.

Laporan tenaga kerja  merupakan salah satu ukuran penting bagi The Fed saat mereka mempertimbangkan kenaikan suku bunga.

Contohnya, Pimpinan Fed Janet Yellen pada Mei lalu mengatakan, kenaikan  suku bunga selama musim semi akan menjadi hal ‘yang tepat’.

Namun pekan berikutnya muncul laporan tenaga kerja bulan Mei yang buruk. Alhasil, Yellen dan para koleganya tak jadi menaikkan suku bunga di musim semi.

Ada perbedaan pendapat di antara pimpinan The Fed dalam pertemuan terakhir The Fed. Tiga dari 12 anggota ingin menaikkan suku bunga. Perbedaan pendapat yang besar dan tak lazim terjadi.

Maka, laporan pekerjaan bulan September bisa memperkuat atau melemahkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada 2017.



TERBARU

[X]
×