kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Sanksi AS Tak Goyahkan India, Tetap Impor Minyak dari Rusia


Rabu, 20 Agustus 2025 / 21:22 WIB
Sanksi AS Tak Goyahkan India, Tetap Impor Minyak dari Rusia
ILUSTRASI. India dipastikan tetap melanjutkan impor minyak mentah dari Rusia meski menghadapi tekanan politik dan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: NDTV | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India dipastikan tetap melanjutkan impor minyak mentah dari Rusia meski menghadapi tekanan politik dan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.

Menurut Wakil Perwakilan Dagang Rusia untuk India, Evgeniy Griva, Rusia menawarkan diskon sekitar 5 persen untuk pembelian minyak mentah oleh India, meski angka pastinya masih dapat dinegosiasikan.

Diskon Minyak Rusia untuk India

Griva menjelaskan, “Meski situasi politik sedang kompleks, volume minyak yang diimpor India akan tetap sekitar sama.” Mengenai diskon, Griva menambahkan, “Ini biasanya merupakan rahasia dagang, karena biasanya hanya terjadi melalui dialog antar pelaku bisnis. Kisaran umumnya sekitar plus-minus 5 persen.”

Baca Juga: Hindari Kecanduan, Pemerintah India Berencana Larang Permainan Online Berbasis Uang

Deputi Kepala Misi Rusia, Roman Babushkin, menegaskan bahwa meski kondisi ini menjadi tantangan bagi New Delhi, hubungan bilateral tetap dipercaya kuat. “Kami yakin kerjasama energi India-Rusia akan terus berlanjut meski ada tekanan eksternal,” tambahnya.

Tekanan dan Sanksi AS terhadap India

Sementara itu, Amerika Serikat menuding India mendanai perang di Ukraina melalui pembelian minyak Rusia dan memberlakukan tarif 50 persen terhadap produk India. 

Peter Navarro, penasihat perdagangan Gedung Putih, menyatakan, “India bertindak sebagai pusat global untuk minyak Rusia, mengubah minyak yang terkena embargo menjadi ekspor bernilai tinggi sekaligus memberi Moskow dolar yang dibutuhkan.”

India mengecam langkah AS tersebut sebagai tidak adil, tidak berdasar, dan tidak masuk akal, karena diperkirakan akan berdampak pada sektor tekstil, perikanan, dan ekspor kulit. Perdana Menteri Narendra Modi menegaskan bahwa New Delhi tidak akan mundur meski menghadapi tekanan ekonomi.

Baca Juga: India-China Sepakat Pulihkan Penerbangan Langsung, Perkuat Hubungan Dagang

Tujuan Sanksi AS: Tekan Rusia

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa tarif AS terhadap India bertujuan untuk mendukung upaya menghentikan konflik di Ukraina. “Presiden telah menekan secara publik agar perang ini segera berakhir, termasuk melalui sanksi terhadap India dan tindakan lain,” katanya.

AS sebelumnya mengancam sanksi terhadap Moskow dan sanksi sekunder terhadap negara yang membeli minyak Rusia jika tidak ada langkah penyelesaian konflik. Saat ini, China dan India menjadi dua pembeli terbesar minyak Rusia.

Selanjutnya: Upaya Membangun Credit Scoring Sendiri, Begini Cara Honest Card

Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 4,9 di Bekasi




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×