kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjara koruptor 'Ritz Carlton Saudi' akan dibuka kembali


Selasa, 16 Januari 2018 / 08:13 WIB
Penjara koruptor 'Ritz Carlton Saudi' akan dibuka kembali
ILUSTRASI. Pangeran Alwaleed bin Talal


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Sebuah hotel mewah Arab Saudi yang telah menjadi pusat penahanan bagi puluhan pangeran dan pejabat tinggi yang melakukan korupsi sejak November, akan dibuka kembali.

Hotel bintang lima Ritz-Carlton di Riyadh ini kembali menerima pemesanan untuk bulan Februari. Sebelumnya, hotel ini ditutup untuk umum sejak aksi mengejutkan pemberantasan korupsi oleh pemerintah Arab Saudi.

Lebih dari 200 pangeran, menteri dan pengusaha ditahan di sana dan di sejumlah hotel lainnya.

Beberapa telah dibebaskan sejak menyetujui kesepakatan yang lumayan.

Tamu yang menginap di hotel saat itu direlokasi tanpa peringatan saat para tahanan tingkat tinggi disekap pada tanggal 4 November.

Mereka dituduh melakukan korupsi dan diberi opsi untuk membayar ratusan juta dolar sebagai imbalan atas kebebasan mereka.

Mereka yang ditahan di Ritz termasuk pengusaha terkenal internasional Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia. Hingga saat ini, Alwaleed masih ditahan oleh pihak berwenang.

Sejumlah tahanan telah mencapai kata sepakat dan telah dibebaskan, termasuk Pangeran Miteb bin Abdullah, yang pernah dipandang sebagai pesaing takhta kerajaan. Pangeran Miteb, yang ditahan selama lebih dari tiga minggu, dibebaskan setelah setuju untuk membayar lebih dari US$ 1 miliar (£ 750 juta).

Seorang juru bicara Ritz-Carlton mengkonfirmasi bahwa hotel tersebut menerima pemesanan pada pertengahan Februari namun dengan syarat pemesanan tersebut mungkin masih akan dibatalkan dalam waktu singkat.

Jaksa Agung Arab Saudi mengatakan bahwa sekitar US$ 100 miliar telah "disalahgunakan melalui korupsi dan penggelapan yang sistematis selama beberapa dekade".

Banyak orang Saudi biasa menyambut baik langkah untuk pemberantasan korupsi dengan harapan bahwa beberapa kekayaan minyak negara mereka akan didistribusikan kembali ke masyarakat umum.




TERBARU

[X]
×