kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.343   15,00   0,09%
  • IDX 7.078   32,76   0,47%
  • KOMPAS100 1.029   7,04   0,69%
  • LQ45 798   2,99   0,38%
  • ISSI 227   2,69   1,20%
  • IDX30 417   1,22   0,29%
  • IDXHIDIV20 491   -0,91   -0,19%
  • IDX80 116   0,75   0,65%
  • IDXV30 119   0,88   0,75%
  • IDXQ30 135   -0,50   -0,37%

10 Perbedaan Besar Pola Pikir Hemat dengan Pola Pikir Miskin, Sudah Tahu?


Minggu, 20 Oktober 2024 / 05:05 WIB
10 Perbedaan Besar Pola Pikir Hemat dengan Pola Pikir Miskin, Sudah Tahu?
ILUSTRASI. Riset mengungkapkan perbedaan signifikan antara pola pikir dan perilaku orang hemat dengan orang miskin.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. Orientasi Waktu

Berhemat melibatkan pemikiran dan perencanaan jangka panjang untuk stabilitas dan tujuan keuangan di masa depan. Orang yang hemat menunda keinginan langsung demi imbalan masa depan yang lebih besar.

Pola pikir miskin berfokus pada kelangsungan hidup jangka pendek dan kepuasan instan. Hal ini terkadang mengarah pada pilihan yang menawarkan kelegaan sementara tetapi menyebabkan kerugian jangka panjang.

Baca Juga: Milenial Generasi Paling Miskin, Baby Boomer Generasi Terkaya

5. Sikap terhadap Pembelajaran

Orang yang hemat dengan bersemangat mengejar pengetahuan keuangan pribadi, investasi, dan pengoptimalan sumber daya. Mereka menganggap pendidikan sebagai investasi yang berharga.

Mereka yang memiliki pola pikir miskin mungkin merasa kurang termotivasi untuk mencari pendidikan keuangan atau peluang belajar, merasa kewalahan atau percaya bahwa kesuksesan finansial tidak dapat dicapai.

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

6. Pandangan tentang Pekerjaan dan Pendapatan

Orang yang hemat sering kali meningkatkan pendapatan mereka melalui pekerjaan sampingan, pekerjaan lepas, atau kemajuan profesional. Mereka mengenali berbagai cara untuk mendapatkan uang.

Pola pikir kemiskinan dapat mengarah pada pandangan yang kaku tentang potensi penghasilan, dengan asumsi bahwa kapasitas pendapatan seseorang dibatasi atau telah ditentukan sebelumnya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×