Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Orientasi Waktu
Berhemat melibatkan pemikiran dan perencanaan jangka panjang untuk stabilitas dan tujuan keuangan di masa depan. Orang yang hemat menunda keinginan langsung demi imbalan masa depan yang lebih besar.
Pola pikir miskin berfokus pada kelangsungan hidup jangka pendek dan kepuasan instan. Hal ini terkadang mengarah pada pilihan yang menawarkan kelegaan sementara tetapi menyebabkan kerugian jangka panjang.
Baca Juga: Milenial Generasi Paling Miskin, Baby Boomer Generasi Terkaya
5. Sikap terhadap Pembelajaran
Orang yang hemat dengan bersemangat mengejar pengetahuan keuangan pribadi, investasi, dan pengoptimalan sumber daya. Mereka menganggap pendidikan sebagai investasi yang berharga.
Mereka yang memiliki pola pikir miskin mungkin merasa kurang termotivasi untuk mencari pendidikan keuangan atau peluang belajar, merasa kewalahan atau percaya bahwa kesuksesan finansial tidak dapat dicapai.
Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah
6. Pandangan tentang Pekerjaan dan Pendapatan
Orang yang hemat sering kali meningkatkan pendapatan mereka melalui pekerjaan sampingan, pekerjaan lepas, atau kemajuan profesional. Mereka mengenali berbagai cara untuk mendapatkan uang.
Pola pikir kemiskinan dapat mengarah pada pandangan yang kaku tentang potensi penghasilan, dengan asumsi bahwa kapasitas pendapatan seseorang dibatasi atau telah ditentukan sebelumnya.