kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

148 Pesawat militer China memasuki zona pertahanan, Taiwan harus waspada


Selasa, 05 Oktober 2021 / 12:21 WIB
148 Pesawat militer China memasuki zona pertahanan, Taiwan harus waspada
ILUSTRASI. Presiden Tsai Ing-wen menghadiri latihan lepas landas dan pendaratan jet tempur Angkatan Udara Taiwan, sebagai bagian dari latihan tahunan Han Kuang, di Pingtung, Taiwan, 15 September 2021. TAIWAN MILITARY NEWS AGENCY/Handout via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan perlu mewaspadai aktivitas militer China yang "berlebihan", yang melanggar perdamaian regional, Perdana Menteri Su Tseng-chang mengatakan, pada Selasa (5/10).

Pernyataan Perdana Menteri Taiwan itu muncul setelah 56 pesawat militer China terbang ke zona pertahanan udara pulau itu pada Senin (4/10), terbanyak yang pernah ada.

Taiwan melaporkan 148 pesawat militer China di bagian Selatan dan Barat Daya zona pertahanan udaranya selama empat hari berturut sejak Jumat (1/10) pekan lalu, hari yang sama China merayakan Hari Nasional.

Baca Juga: Panas! 52 pesawat militer China memasuki pertahanan udara Taiwan, terbanyak

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, yang harus mereka ambil secara paksa jika perlu. Taiwan menyatakan, mereka adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan juga demokrasi.

"Taiwan harus waspada. China semakin di atas," kata Su kepada wartawan di Taipei. "Dunia juga telah melihat pelanggaran berulang China terhadap perdamaian regional dan tekanan terhadap Taiwan".

"Taiwan perlu memperkuat dirinya sendiri dan bersatu menjadi satu," tambahnya, seperti dikutip Reuters.

"Hanya dengan begitu, negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak berani dengan mudah menggunakan kekuatan. Hanya ketika kita membantu diri kita sendiri, orang lain bisa membantu kita," tegas dia.

Selanjutnya: Kirim 100 pesawat lebih, AS desak China setop kegiatan militer provokatif di Taiwan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×