Sumber: Associate Press,AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pada Selasa (1/6/2021), Angkatan Udara Malaysia mengatakan bahwa 16 jet militer China terbang dalam formasi taktis di atas Laut China Selatan. Bahkan belasan jet tempur tersebut hampir melanggar wilayah udara negara itu. Malaysia menyebutnya sebagai ancaman bagi kedaulatan Malaysia.
Melansir AP, Angkatan Udara Malaysia mengatakan radarnya menangkap jet yang terbang dalam formasi "in-trail" di dekat wilayah udara Malaysia di negara bagian Sarawak timur di Kalimantan pada hari Senin.
Dikatakan bahwa jet-jet itu kemudian menuju dekat Luconia Shoals yang dikelola Malaysia, daerah penangkapan ikan yang kaya di Laut China Selatan yang disengketakan, sebelum akhirnya bergerak hampir 60 mil laut (110 kilometer) di lepas pantai Sarawak.
Setelah upaya untuk melibatkan jet gagal, angkatan udara mengatakan telah mengirim pesawat untuk mengidentifikasi mereka.
Baca Juga: Serang target di laut dalam latihan, China gunakan rudal artileri dan anti-tank
Ditemukan bahwa pesawat itu adalah pengangkut strategis Ilyushin il-76 dan Xian Y-20 yang terbang di ketinggian antara 23.000 dan 27.000 kaki.
Angkatan Udara mengatakan telah melaporkan aktivitas penerbangan ini kepada Kementerian Luar Negeri.
"Insiden ini merupakan ancaman serius bagi kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan karena kepadatan lalu lintas udara di atas saluran udara," kata Angkatan Udara Malaysia dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip AP.
Baca Juga: Kapal induk USS Ronald Reagan bertolak dari Laut China Selatan ke Laut Arab
Sementara itu, AFP memberitakan, Angkatan Udara Malaysia menilai aktivitas jet tempur itu mencurigakan.
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein mengatakan, 16 pesawat militer China itu terbang di atas zona maritim Malaysia. Selanjutnya Kementerian Luar Negeri Malaysia akan mengajukan protes ke Beijing, dan memanggil Duta Besar China untuk memberikan penjelasan.
"Sikap Malaysia jelas. Meski memiliki hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun bukan berarti kami akan membahayakan keamanan nasional kami," kata Menlu Hishamuddin seperti yang dilansir AFP.
Pejabat Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar China tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Baca Juga: Memanas lagi, Filipina protes kehadiran kapal milisi China di Laut China Selatan
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim yang tumpang tindih. Ketegangan meningkat sejak China memulai program reklamasi lahan besar-besaran pada 2013.
Data yang dihimpun AP menunjukkan, Malaysia mengatakan penjaga pantai dan kapal angkatan laut China menyusup ke perairannya di Laut China Selatan 89 kali antara tahun 2016 dan 2019.
Baca Juga: Kelompok serang kapal induk Inggris menuju Laut China Selatan, kirim pesan ke China
Malaysia telah mengirim enam protes diplomatik ke China, termasuk satu protes pada 2017 sebagai tanggapan atas catatan China yang menegaskan klaimnya atas Karang Luconia Selatan.