Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Skenario Baik (Bull Case)
Skenario paling optimistis menunjukkan China berhasil mendapat dorongan ekonomi besar berkat pergeseran kebijakan menuju konsumsi domestik, membantu menghindari risiko deflasi yang lebih parah.
“Kepastian kebijakan yang lebih baik akan menekan premi risiko, menarik arus modal asing baru, dan mendorong kinerja saham berorientasi ekspor serta pertumbuhan tinggi, mengangkat valuasi MSCI China ke atas 14 kali P/E,” tulis Morgan Stanley.
Namun, para analis menekankan bahwa kemungkinan skenario terbaik ini kecil. Mereka menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dengan strategi lindung nilai (hedging) dan fokus pada tren lokalisasi industri China guna meminimalkan risiko kerugian.
Tonton: Di Malaysia, AS China Sepakat Redakan Perang Dagang
Kesimpulan
Morgan Stanley menilai gencatan dagang AS–China saat ini hanya bersifat sementara dan rapuh. Bank investasi ini melihat ketegangan baru bisa muncul kapan saja, mengingat rivalitas strategis kedua negara terus berlangsung di sektor perdagangan, teknologi, dan geopolitik. Dari tiga skenario yang dipetakan, kemungkinan terbesar adalah gencatan senjata singkat disertai ketegangan berkala — artinya investor perlu bersiap menghadapi pasar yang bergejolak dan globalisasi yang makin terpecah.













