kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.324   -44,00   -0,27%
  • IDX 6.591   -158,16   -2,34%
  • KOMPAS100 969   -27,55   -2,76%
  • LQ45 751   -18,54   -2,41%
  • ISSI 205   -5,91   -2,80%
  • IDX30 389   -10,01   -2,51%
  • IDXHIDIV20 470   -12,46   -2,58%
  • IDX80 110   -2,91   -2,59%
  • IDXV30 115   -3,46   -2,92%
  • IDXQ30 128   -3,59   -2,73%

3 Tahun Perang Ukraina, Xi Jinping Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas kepada Putin


Selasa, 25 Februari 2025 / 09:45 WIB
3 Tahun Perang Ukraina, Xi Jinping Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas kepada Putin
ILUSTRASI. Xi Jinping menegaskan kemitraan tanpa batas dengan Rusia dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (24/2/2025). Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan kemitraan "tanpa batas" dengan Rusia dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (24/2/2025). 

Melansir Reuters yang mengutip media pemerintah Tiongkok, panggilan telepon antar kedua pemimpin itu terjadi pada peringatan tiga tahun invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.

Para pemimpin mengadakan pembicaraan tersebut saat Presiden AS Donald Trump mendorong percepatan kesepakatan untuk mengakhiri perang Ukraina. Hal ini meningkatkan prospek bahwa Washington dapat memicu perpecahan antara Xi dan Putin untuk fokus bersaing dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Panggilan telepon itu tampaknya ditujukan untuk menghilangkan prospek semacam itu. Kedua pemimpin menggarisbawahi ketahanan dan sifat jangka panjang aliansi mereka, dengan dinamika internalnya sendiri yang tidak akan terpengaruh oleh pihak ketiga mana pun.

"Hubungan Tiongkok-Rusia memiliki kekuatan pendorong internal yang kuat dan nilai strategis yang unik, dan tidak ditujukan, juga tidak dipengaruhi oleh, pihak ketiga mana pun," kata Xi, menurut pernyataan resmi yang dipublikasikan oleh media pemerintah Tiongkok.

Xi juga bilang, "Strategi pembangunan dan kebijakan luar negeri Tiongkok dan Rusia bersifat jangka panjang." 

Baca Juga: Putin Tawarkan Kesepakatan Aluminium dan Tanah Jarang kepada AS

Dia juga menambahkan bahwa kedua negara adalah tetangga baik yang tidak dapat dipisahkan.

Rusia, yang melancarkan perang melawan pasukan Ukraina yang dipasok NATO, dan Tiongkok, yang berada di bawah tekanan dari upaya bersama AS untuk melawan kekuatan militer dan ekonominya yang semakin meningkat, semakin menemukan tujuan geopolitik yang sama.

Xi telah memberi tahu Putin dalam beberapa tahun terakhir bahwa keduanya memiliki kesempatan untuk mendorong perubahan yang belum pernah terjadi di dunia selama satu abad, yang oleh banyak analis dianggap sebagai upaya untuk menantang tatanan global yang dipimpin AS.

Tiongkok dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas" beberapa hari sebelum Putin mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. 

Xi telah bertemu Putin lebih dari 40 kali dalam satu dekade terakhir. Sementara, Putin dalam beberapa bulan terakhir menggambarkan Tiongkok sebagai sekutu.

Baca Juga: Ukraina dan AS Sudah di Tahap Akhir untuk Kesepakatan Mineral Penting

"Rusia akan melihat imbalan apa yang mungkin ditawarkan Trump untuk menciptakan jarak antara Moskow dan Beijing, tetapi mereka yakin bahwa mereka dapat mempertahankan hubungan yang pragmatis dan menguntungkan dengan Tiongkok dan melibatkan Amerika Serikat jika Trump benar-benar bersedia bermain sesuai keinginannya," kata Alexander Gabuev, direktur Carnegie Russia Eurasia Center.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×