kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

​4 Fakta tentang wajib militer di Korea Selatan


Minggu, 20 September 2020 / 13:00 WIB
​4 Fakta tentang wajib militer di Korea Selatan


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Korea Selatan dan Korea Utara telah terlibat konflik berkepanjangan selama puluhan tahun. Melansir History, perang Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada 25 Juni 1950. 

Pada waktu itu, 75.000 prajurit Korea Utara melintasi paralel ke-38, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea yang didukung Soviet di sebelah Utara dan Republik Korea yang pro-Barat di Selatan. 

Kemudian, pada Juli 1950, pasukan Amerika Serikat (AS) memasuki perang atas nama Korea Selatan dan menyebutnya perang melawan kekuatan komunisme internasional. 

Setelah beberapa kali pertempuran di paralel ke-38, korban jiwa yang jatuh semakin meningkat tanpa ada hasil yang diharapkan. Para pejabat AS dengan cemas kemudian menyusun semacam gencatan senjata dengan Korea Utara.

Baca Juga: Drakor Start Up rilis 3 foto perubahan penampilan Nam Joo Hyuk, seperti apa?

Mereka khawatir, jika peperangan ini akan menjadi perang yang lebih luas dan melibatkan Rusia serta China, atau bahkan menjadi Perang Dunia III.

Akhirnya, pada Juli 1953, Perang Korea berakhir. Perang Korea relatif singkat tetapi termasuk salah satu perang paling berdarah dalam sejarah. Hampir 5 juta orang meninggal, lebih dari setengahnya adalah warga sipil. 

Namun, sejak perang dimulai hingga saat ini belum ada kesepakatan di antara kedua negara tersebut, hanya gencatan senjata. Sehingga, Korea Selatan pun memberlakukan wajib militer kepada penduduk laki-laki. 

Baca Juga: Korea Selatan siaga, menyusul Korea Utara siap uji coba rudal balistik kapal selam

4 Fakta wajib militer Korea Selatan

Berikut fakta tentang wajib militer di Korea Selatan dirangkum dari SBS.com dan South China Morning Post:

1. Usia wajib militer

Wajib militer Korea Selatan berlaku bagi setiap warga laki-laki yang bertubuh sehat. Pendaftaran wajib militer pun harus dilakukan laki-laki yang berusia antara 18 hingga 28 tahun. 

Namun, dikutip dari SBS.com, undang-undang (UU) pendaftaran militer telah berubah di Korea Selatan yang berlaku mulai 1 Agustus 2018. 

Sebelumnya, laki-laki di Korea Selatan bisa menunda wajib militer hingga usia 30 tahun. Perubahan UU membuat usia maksimal penundaan wajib mliter di negara tersebut menjadi 28 tahun.

Biasanya, laki-laki di Korea Selatan menunda wajib militer karena alasan, seperti sekolah pasca-sarjana, saudara kandung yang juga berada di militer, atau menjadi ambassador tertentu. 

Baca Juga: Ini Negara-Negara yang Dinilai Paling Inovatif di Tahun Ini

2. Lama wajib militer

Penduduk pria Korea Selatan harus menjalani wajib militer berbeda-beda, sesuai dengan instansi yang mereka ikuti.

Beberapa instansi yang bisa dimasuki untuk pelatihan wajib militer adalah Angkatan Darat selama 21 bulan, Angkatan Udara (24 bulan), dan Angkatan Laut (23 bulan). 

Selain itu, peserta wajib militer juga dapat memilih bertugas sebagai polisi selama 21 bulan atau pemadam kebakaran selama 23 bulan.  

Baca Juga: Dampak corona, 160 juta orang di Asia akan masuk jurang kemiskinan

3. Batasan perjalanan internasional

Ada juga batasan perjalanan internasional untuk pria berusia 25-27 tahun. 

Mereka hanya diizinkan melakukan lima perjalanan internasional, dengan masing-masing perjalanan paling lama 6 bulan. Selain itu, total lama perjalanan tidak boleh melebihi 25 bulan. 

4. Syarat bebas wajib militer Korea Selatan

Meski wajib militer harus dilakukan oleh laki-laki di Korea Selatan, namun beberapa kalangan bloleh tidak mengikutinya. Mereka adalah laki-laki yang memiliki gangguan fisik maupun mental, ilmuwan, kriminal, pencari nafkah utama. 

Selain itu, atlet yang berhasil meraih medali di Olimpiade atau medali emas di Asian Games juga dibebaskan dari wajib militer. 

Selanjutnya: Begini ketegangan di Semenanjung Korea 2017, saat AS dan Korea Utara tembak rudal



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×