kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.514   25,00   0,16%
  • IDX 7.747   11,76   0,15%
  • KOMPAS100 1.204   2,12   0,18%
  • LQ45 961   2,14   0,22%
  • ISSI 234   0,67   0,29%
  • IDX30 494   1,36   0,28%
  • IDXHIDIV20 593   2,40   0,41%
  • IDX80 137   0,28   0,20%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,36   0,22%

4 Tokoh yang Disebut-sebut Bakal Menjadi Pemimpin Hamas Berikutnya


Jumat, 18 Oktober 2024 / 09:00 WIB
4 Tokoh yang Disebut-sebut Bakal Menjadi Pemimpin Hamas Berikutnya
ILUSTRASI. Mantan kepala Hamas Khaled Meshaal berbicara dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Doha, Qatar, 5 Oktober 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dengan tewasnya Yahya Sinwar, Hamas kini harus menunjuk pemimpin baru Gaza dan pemimpin politik baru.

Dewan Syura keagamaan akan menangani penunjukan tersebut. Hal ini bisa jadi merupakan proses yang panjang karena sebagian besar pimpinan senior telah terbunuh.

Namun, setidaknya dua dari kandidat yang mungkin terpilih tinggal di Qatar, sekutu utama AS. 

Mengutip The Telegraph, Joe Biden kemungkinan akan mendapat tekanan untuk mengupayakan ekstradisi para pemimpin tersebut dalam beberapa hari mendatang. sementara Hamas diperkirakan akan meminta jaminan dari Doha bahwa mereka akan diizinkan untuk tetap tinggal.

Tokoh-tokoh kunci yang diyakini akan mencalonkan diri untuk menggantikan Sinwar adalah sebagai berikut:

1. Mantan pemimpin Hamas

Khaled Meshaal, mantan pemimpin Hamas, mungkin satu-satunya orang yang dapat menggantikan posisi Sinwar dan memerintah kelompok tersebut secara efektif, meskipun dari luar negeri dan bukan di dalam Gaza.

Ini berarti bahwa ia kemungkinan akan ditunjuk sebagai pemimpin politik dan akan tetap tinggal di Qatar.

Meshaal diangkat menjadi pemimpin politik Hamas pada tahun 1996. Setahun kemudian, ia selamat dari upaya pembunuhan Israel di Amman, Yordania, ketika agen Mossad menjebaknya.

Namun, para agen tersebut tertangkap dan ditahan oleh polisi Yordania, sementara Meshaal dibawa ke rumah sakit. Raja Yordania sangat marah dengan Israel atas operasi mereka di wilayahnya.

Baca Juga: Hizbullah Tingkatkan Intensitas Perang dengan Israel Setelah Yahya Sinwar Terbunuh

Peristiwa itu berakhir dengan Israel menyediakan penawar yang menyelamatkan nyawa Meshaal, sekaligus membebaskan Sheikh Ahmed Yassin, pendiri Hamas, dari penjara Israel dengan imbalan Yordania membebaskan agen Mossad.

Meshaal terus mewakili Hamas dari Suriah hingga perang saudara pecah dan ia kemudian pindah ke Qatar. Penentangannya terhadap Bashar al-Assad membuat Hamas berselisih dengan Iran, yang mendukung Assad.

Ketika Meshaal digantikan oleh Ismail Haniyeh pada tahun 2017, Hamas menjalin kembali hubungan dengan Iran.

Meskipun pensiun pada tahun 2017, Meshaal terus terlibat dengan Hamas. Tidak jelas apakah ia tertarik menduduki jabatan tersebut dan bagaimana hal itu akan memengaruhi hubungan Hamas dengan Iran.

2. Wakil Regional Hamas

Khalil al-Hayya, 64 tahun, memulai kariernya di Hamas pada tahun 2006 dan perlahan naik pangkat. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai wakil pemimpin politbiro regional Hamas di Gaza pada tahun 2017, sebuah jabatan yang masih dipegangnya.

Seperti Meshaal, Hayya tinggal di Qatar dan telah menjadi orang utama Hamas dalam negosiasi gencatan senjata. Ia adalah salah satu tokoh paling senior yang masih hidup, dan kemungkinan besar menjadi kandidat untuk posisi sebagai pemimpin politik.

Baca Juga: Inilah Reaksi Internasional atas Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

Hayya juga diyakini memiliki hubungan baik dengan Sinwar dan Haniyeh, mantan pemimpin politik yang terbunuh di Teheran pada bulan Juli.

Tidak seperti Meshaal, Hayya memiliki hubungan baik dengan Assad, Iran, dan Hizbullah. Pada tahun 2022, ia memimpin delegasi Hamas ke Suriah untuk memulai babak baru dengan Assad.

Hubungannya dengan poros Iran bisa jadi menentukan, tergantung ke arah mana dewan Syura ingin bergerak.

3. Saudara Sinwar

Saudara Yahya Sinwar, Mohammed, diyakini masih hidup dan bersembunyi dari pasukan Israel di Gaza.

Mohammed dianggap sebagai ahli strategi utama dalam operasi Hamas di Gaza.

Ia diangkat sebagai komandan brigade Khan Younis milik Hamas pada tahun 2005 dan ikut serta dalam penculikan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2006 dari Israel ke Gaza.

Saudara Sinwar saat ini memimpin brigade selatan Hamas dan menjadi anggota dewan militer sayap militer kelompok tersebut.

Israel menawarkan hadiah sebesar £230.000 untuk informasi apa pun yang mengarah kepada Mohammed, yang lolos dari enam upaya pembunuhan, sehingga ia dijuluki "mayat hidup".

Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas Dibunuh oleh Pasukan Israel di Gaza

4. Pendiri Hamas

Moussa Abu Marzouk merupakan salah satu pendiri Hamas dan terpilih sebagai pemimpin politik pertama kelompok tersebut pada tahun 1992.

Ia telah tinggal di beberapa negara selama bertahun-tahun, termasuk AS tempat ia dipenjara selama 22 bulan. Ia kemudian diusir dari Yordania dan Suriah, dan saat ini tinggal di Qatar.

Pada tahun 2013, Marzouk diangkat sebagai wakil di bawah Meshaal, yang bertugas menangani semua masalah eksternal Hamas.

Ia telah memberikan beberapa wawancara kepada media Israel sejak 7 Oktober, sering kali meremehkan kekejaman dan menolak mengakui pembunuhan massal warga sipil.

Tonton: Putra Mahkota: Arab Saudi Ogah Akui Israel Tanpa Negara Palestina

Selanjutnya: Mulai Bulan Ini Dana Pensiun Tak Lagi Bisa Dicairkan Sebelum 10 Tahun

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Hari Ini 18 Oktober




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×