Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dengan kekayaan bersih yang melebihi US$ 160 miliar, Warren Buffett sang "Oracle of Omaha" mampu membeli apa saja. Akan tetapi, Buffett memilih gaya hidup yang mengutamakan kesederhanaan, makna, dan kepuasan sejati.
Meskipun kekayaannya luar biasa, pendekatan Buffett terhadap kebahagiaan bukanlah tentang mengumpulkan barang-barang mewah atau memamerkan status. Melainkan tentang berinvestasi dengan bijak pada apa yang benar-benar penting.
Melalui kata-kata dan teladannya, Buffett telah memberi kita cetak biru untuk kebahagiaan yang tidak ada hubungannya dengan mobil mewah atau pakaian desainer dan semuanya berkaitan dengan pilihan yang bijaksana tentang ke mana kita mengarahkan sumber daya kita.
Mengutip New Trader U, berikut adalah lima hal yang harus dan layak "dibeli" untuk meningkatkan kebahagiaan, menurut kebijaksanaan Warren Buffett.
1. Rumah Sederhana yang Penuh Kenangan
“Jika saya bisa menghabiskan US$ 100 juta untuk sebuah rumah yang akan membuat saya jauh lebih bahagia, saya akan melakukannya. Namun bagi saya, [rumah saya di Omaha] adalah rumah paling bahagia di dunia. Dan itu karena rumah itu punya kenangan, dan orang-orang akan kembali, dan semua hal semacam itu.” – Warren Buffett.
Mungkin tidak ada yang menggambarkan filosofi Buffett lebih baik daripada rumahnya. Meskipun memiliki sarana untuk memiliki rumah-rumah mewah di seluruh dunia, ia telah tinggal di rumah sederhana yang sama di Omaha, Nebraska, sejak 1958.
Baca Juga: Begini Cara Warren Buffett Melindungi Diri Saat Inflasi
Dibeli seharga US$ 31.500 (setara dengan sekitar US$ 350.000 saat ini), rumah dengan lima kamar tidur itu merupakan sebagian kecil dari kekayaannya tetapi memiliki nilai yang tak terukur dalam hal kebahagiaan.
Yang membuat rumah ini istimewa bukanlah ukuran atau kemegahannya, melainkan kehidupan yang dijalani di balik dindingnya. Rumahnya telah menjadi tempat makan malam keluarga, kumpul-kumpul liburan, dan malam-malam yang tenang.
Selama lebih dari enam dekade. Di sinilah Buffett membesarkan anak-anaknya dan menyambut cucu-cucunya. Dindingnya berisi cerita dan tawa yang tidak dapat ditiru oleh perumahan mewah mana pun.
Hal ini mengajarkan kita bahwa nilai sebenarnya dari sebuah rumah tidak berasal dari harga atau luasnya, tetapi dari kehidupan yang kita bangun di dalamnya.
2. Luangkan Waktu untuk Melakukan Apa yang Anda Sukai
“Di dunia bisnis, orang-orang yang paling sukses adalah mereka yang melakukan apa yang mereka sukai.” – Warren Buffett.
Buffett menghabiskan hari-harinya dengan melakukan hal-hal yang ia sukai—membaca, berpikir, menganalisis perusahaan, dan membuat keputusan investasi. Meskipun banyak dari kita tidak dapat begitu saja mengabaikan tanggung jawab kita, kita dapat dengan sengaja "membeli" waktu untuk hal-hal yang membuat kita bahagia.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan dalam Mengelola Uang ala Warren Buffett
Ini mungkin berarti berinvestasi dalam layanan yang menghemat waktu yang membebaskan waktu untuk kegiatan yang bermakna. Hal ini dapat melibatkan pengambilan keputusan karier dan memprioritaskan fleksibilitas dan tujuan daripada pendapatan maksimal.
Terkadang, ini berarti mengatakan "tidak" pada komitmen yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Anda, yang secara efektif membeli waktu untuk hal-hal yang paling penting.
Buffett terkenal dengan kalender yang relatif sederhana, menghindari rapat yang tidak perlu, dan melindungi waktunya untuk berpikir dan menganalisis. Ia pernah berkata, "Perbedaan antara orang sukses dan orang yang sukses adalah bahwa orang sukses mengatakan tidak pada hampir semua hal." Dengan bersikap selektif tentang komitmennya, ia "membeli" waktu untuk prioritasnya.
3. Investasikan Uang dan Waktu dalam Hubungan Berkualitas
“Lebih baik bergaul dengan orang-orang yang lebih baik dari Anda. Pilihlah rekan yang perilakunya lebih baik dari Anda, dan Anda akan mengarah ke arah itu.” – Warren Buffet.t
Kemitraan legendaris Buffett dengan Charlie Munger menunjukkan nilai yang ia berikan pada hubungan yang bermakna. Persahabatan dan kemitraan bisnis mereka selama 60 tahun mendatangkan kegembiraan dan kesuksesan yang luar biasa bagi kedua pria itu.
Buffett sering mengatakan bahwa bertemu Charlie adalah salah satu momen paling beruntung dalam hidupnya.
Berinvestasi dalam hubungan membutuhkan sumber daya—waktu, energi, perhatian, dan terkadang uang untuk pengalaman bersama. Buffett meluangkan waktu untuk teman-teman seperti Bill Gates, yang sering bermain bridge dan mengobrol dengannya.
Ia memelihara ikatan keluarga dan membangun komunitas melalui rapat pemegang saham tahunannya, yang terkenal karena kehangatan dan keakraban mereka.
Baca Juga: 5 Barang yang Harus Setop Dibeli oleh Kelas Menengah Menurut Warren Buffett
Hubungan antara hubungan yang kuat dan kebahagiaan adalah salah satu temuan paling konsisten dalam penelitian kesejahteraan. Studi Harvard tentang Perkembangan Orang Dewasa, yang telah melacak peserta selama lebih dari 80 tahun, menemukan bahwa hubungan dekat melindungi orang dari ketidakpuasan hidup, menunda penurunan mental dan fisik, dan merupakan prediktor yang lebih baik untuk kehidupan yang panjang dan bahagia daripada faktor-faktor seperti uang, ketenaran, kelas sosial, IQ, atau bahkan gen.
4. Berinvestasilah dalam Pengetahuan dan Pengembangan Diri
“Berinvestasilah pada diri Anda sendiri sebanyak yang Anda bisa. Anda adalah aset terbesar Anda sendiri sejauh ini… Apa pun yang Anda lakukan untuk mengembangkan bakat dan membuat diri Anda lebih berharga akan terbayar dalam bentuk daya beli riil yang sesuai.” – Warren Buffett.
Buffett terkenal berdedikasi pada pembelajaran berkelanjutan. Ia menghabiskan lima hingga enam jam membaca buku, koran, dan laporan keuangan setiap hari. Ketika ditanya tentang kunci kesuksesan, ia mengangkat setumpuk kertas dan berkata, “Bacalah 500 halaman seperti ini setiap hari. Begitulah cara kerja pengetahuan. Pengetahuan itu bertambah, seperti bunga majemuk.”
Komitmen untuk pengembangan diri ini melampaui sekadar membaca. Di awal kariernya, Buffett berinvestasi dalam kursus berbicara di depan umum Dale Carnegie untuk mengatasi rasa takutnya berbicara—keterampilan yang kemudian terbukti sangat berharga.
Baca Juga: Berusia 45 Tahun dan Tidak Punya Tabungan, Coba Ikuti Saran Jitu Warren Buffett Ini
Ia menyadari bahwa investasi dalam pengetahuan dan kemampuan menghasilkan keuntungan yang tidak dapat diambil alih oleh kejatuhan pasar atau inflasi.
5. Beli Pengalaman Daripada Harta
“Saya memiliki semua yang saya butuhkan untuk bahagia. Saya tidak membutuhkan uang lagi. Saya tidak membutuhkan apa pun lagi. Saya punya teman, yang merupakan hal yang tidak dapat dibeli dengan uang.” – Warren Buffett.
Meskipun memiliki sarana untuk menikmati konsumsi yang berlebihan, Buffett mempertahankan selera yang relatif sederhana. Dia menikmati sarapan McDonald's dan Cherry Coke. Dia mengendarai mobil yang sama selama bertahun-tahun. Kegemarannya cenderung berupa pengalaman daripada barang—bermain bridge dengan teman-teman, mengajar mahasiswa, atau menikmati kesenangan sederhana.
Preferensi ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa pembelian berdasarkan pengalaman biasanya mendatangkan kebahagiaan yang lebih langgeng daripada barang-barang material.
Pengalaman menjadi bagian dari identitas dan hubungan kita dengan orang lain, sementara kegembiraan atas barang-barang baru cenderung cepat memudar saat kita beradaptasi dengannya.
Tonton: Warren Buffett Tawarkan 1 Nasihat Perencanaan Harta untuk Kelas Menengah
Untuk mengikuti contoh Buffett, pertimbangkan untuk mengalihkan pengeluaran diskresioner Anda dari mengumpulkan barang-barang menjadi mengumpulkan pengalaman. Perjalanan, konser, kelas, makanan khusus dengan orang-orang terkasih—pembelian ini mungkin tampak cepat berlalu dibandingkan dengan barang-barang material, tetapi manfaatnya bagi kebahagiaan sering kali terbukti lebih tahan lama.