Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India tengah mengalami lonjakan pertumbuhan ekonomi dan menjadi sorotan dunia. Seiring transformasi ini, semakin banyak investor muda yang masuk ke pasar modal dengan semangat tinggi namun pengetahuan terbatas.
Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang tersandung karena tergoda tren sesaat atau mengambil keputusan tanpa riset.
Dalam situasi seperti ini, nasihat dari investor legendaris Warren Buffett tetap relevan dan patut menjadi pegangan.
Buffett, yang memulai investasi sejak usia 11 tahun dan kini bernilai miliaran dolar, dikenal karena pendekatannya yang disiplin, rasional, dan penuh pertimbangan.
Baca Juga: Charlie Munger, Tangan Kanan Warren Buffett & Pilar Kesuksesan Berkshire Hathaway
Berikut lima pelajaran penting dari Warren Buffett untuk para investor pemula seperti dikutip dari Financial Express, Selasa (5/8/2025):
1. Kejar Nilai, Bukan Tren Instan
Ketika pasar riuh dengan tren sektor populer seperti energi terbarukan atau e-commerce, investor baru kerap tergoda ikut-ikutan.
Buffett mengingatkan, lebih baik membeli perusahaan hebat dengan harga wajar, daripada perusahaan biasa dengan harga luar biasa.
Fokuslah pada perusahaan yang punya fundamental kuat, manajemen andal, dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Hindari keputusan berdasarkan hype media sosial atau tajuk utama. Strategi “20 kartu punch” Buffett menekankan pentingnya memilih investasi secara selektif, seolah-olah hanya punya 20 peluang investasi seumur hidup.
2. Jangan Panik, Waktu adalah Kunci
Pasar saham bersifat fluktuatif. Harga bisa anjlok karena isu global, cuaca ekstrem, atau dinamika politik.
Baca Juga: Berkshire Hathaway Jual Saham US$ 3 Miliar, Laba Turun Jelang Warren Buffett Lengser
Dalam kondisi ini, Buffett mengingatkan, “Pasar saham adalah alat untuk mentransfer uang dari yang tidak sabar ke yang sabar.”
Kesabaran adalah aset. Hindari mengecek portofolio setiap hari. Mulailah dengan investasi berkala seperti reksadana berbasis sektor defensif (makanan, kesehatan). Dengan ekonomi India tumbuh di atas 6%, potensi pertumbuhan dalam jangka panjang sangat besar.
3. Hindari Utang, Bangun Cadangan
Mengambil pinjaman untuk investasi bisa berakibat fatal, apalagi jika pasar tiba-tiba merosot. Buffett tegas menyatakan, “Saya telah melihat lebih banyak orang gagal karena minuman keras dan leverage (utang).”
Sebelum mulai berinvestasi, bangun dana darurat untuk pengeluaran 6–12 bulan.
Baca Juga: Dalam 11 Kuartal, Perusahaan Investasi Warren Buffett Lebih Banyak Menjual Saham
Gunakan dana sendiri, bukan pinjaman. Ini membantu menjaga ketenangan saat pasar bergejolak. Aturan Buffett sederhana namun tegas: “Aturan No. 1: Jangan kehilangan uang. Aturan No. 2: Jangan lupakan aturan No. 1.”
4. Lakukan Riset Sebelum Berinvestasi
Investasi tanpa riset ibarat berjudi. Buffett menekankan pentingnya pemahaman, “Risiko datang dari ketidaktahuan tentang apa yang Anda lakukan.”
Di tengah maraknya peluncuran startup dan IPO, investor pemula harus meluangkan waktu untuk memahami model bisnis, tren pendapatan, dan kinerja sektor.
Sektor seperti layanan kesehatan atau teknologi informasi layak dipertimbangkan jika memahami prospeknya.
Ingat, investasi terbaik adalah investasi pada pengetahuan diri sendiri.
5. Stabil dan Konsisten, Bukan Agresif
Buffett menyarankan pendekatan tenang dan konsisten dalam berinvestasi. “Kelesuan yang hampir seperti kemalasan tetap menjadi landasan gaya investasi kami,” katanya.
Baca Juga: 6 Nasihat Warren Buffett Bantu Introvert Tumbuh dan Percaya Diri
Hindari transaksi harian yang melelahkan. Cukup tinjau portofolio setiap beberapa bulan. Gunakan instrumen seperti reksadana dengan setoran otomatis (SIP) untuk membangun kekayaan secara bertahap.
Warren Buffett telah menunjukkan bahwa strategi yang sabar, penuh pertimbangan, dan berfokus pada nilai adalah cara terbaik untuk bertahan dan menang di pasar. Pesannya jelas: “Harga adalah apa yang Anda bayar. Nilai adalah apa yang Anda dapatkan.”