Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka "memantau dengan saksama" situasi yang berkaitan dengan korban warga Amerika, dan menambahkan bahwa penyebab kematian berada di tangan otoritas setempat.
Otoritas Australia, Selandia Baru, dan Inggris telah memperingatkan warga negaranya untuk berhati-hati terhadap keracunan metanol saat mengonsumsi alkohol di Laos.
Nana Backpacker Hostel, tempat kedua wanita Australia itu menginap di Vang Vieng, mengatakan kepada BBC bahwa hostel tersebut ditutup untuk penyelidikan polisi.
Manajer hostel tersebut mengatakan kepada Associated Press bahwa kedua wanita itu termasuk di antara lebih dari 100 tamu yang menerima minuman gratis vodka Lao dari hostel tersebut. Pasangan itu kemudian pergi keluar untuk bermalam, katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada tamu lain yang melaporkan masalah kesehatan.
Manajer tersebut mengatakan bahwa ia berharap penyelidikan tersebut akan membersihkan nama hostel tersebut, tetapi mengatakan bahwa mereka telah berhenti memberikan minuman gratis untuk saat ini.
Dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar Australia Herald Sun, keluarga Jones menyampaikan "rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, cinta, dan doa yang luar biasa yang kami terima dari seluruh Australia".
Tonton: Latiao Asal China Dilarang Peredarannya oleh BPOM, Apa Itu?
Tidak seperti etanol, komponen utama minuman beralkohol, metanol beracun bagi manusia. Namun, produsen minuman keras ilegal terkadang menambahkannya ke minuman mereka sebagai cara murah untuk meningkatkan kadar alkohol.
Awal tahun ini, sedikitnya 57 orang di India meninggal setelah mengonsumsi minuman keras yang dicampur metanol.
Kasus keracunan massal serupa juga telah dilaporkan di seluruh dunia, dari Filipina hingga Peru.
Selama bertahun-tahun, keracunan ini telah menyebabkan puluhan orang dirawat di rumah sakit dan bahkan meninggal dunia, tetapi jarang memengaruhi wisatawan.