Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Investor Berkshire Hathaway bersiap menyambut momen bersejarah: Warren Buffett dikabarkan akan merilis surat terakhirnya kepada pemegang saham sebelum mundur dari jabatan CEO setelah enam dekade memimpin.
Mengutip Stocktwist, surat yang dijadwalkan rilis pada Senin (waktu AS) ini akan menjadi pesan resmi pertama Buffett sejak pengumuman mengejutkan soal pengunduran dirinya dari posisi puncak di konglomerasi senilai US$ 1,08 triliun tersebut.
Menariknya, saham Berkshire Hathaway naik hampir 5% pekan lalu meski pasar saham AS secara umum sedang melemah. Sebelumnya, perusahaan melaporkan bahwa laba underwriting asuransinya melonjak lebih dari tiga kali lipat pada kuartal III-2025 karena tidak ada bencana besar yang mengganggu bisnis.
Dengan portofolio yang mencakup sektor energi hingga produk konsumsi, Berkshire sering dianggap sebagai barometer ekonomi Amerika Serikat.
Apa yang Akan Disampaikan “Oracle of Omaha”?
Media sosial tengah ramai berspekulasi tentang isi pesan terakhir Buffett, yang telah mengubah Berkshire dari perusahaan tekstil kecil menjadi raksasa investasi dunia sejak mengambil alih pada tahun 1965.
Karena statusnya sebagai investor legendaris, internet kerap dipenuhi video dan kutipan palsu yang mengatasnamakan Buffett — fenomena yang kembali muncul pekan lalu.
Pihak Berkshire menegaskan bahwa surat resmi tersebut akan berisi pandangan Buffett terkait filantropi, kondisi Berkshire, serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi pemegang saham.
Baca Juga: Harta Warren Buffett Tembus Rp 2.500 Triliun, Saat Saham Raksasa Teknologi AS Ambruk
Perusahaan yang memiliki saham di Apple dan Chevron ini diketahui telah menjadi penjual bersih saham selama 12 kuartal berturut-turut, tanpa melakukan pembelian kembali saham selama lima kuartal terakhir.
Meski begitu, kas Berkshire mencapai rekor baru hampir US$ 382 miliar. Buffett juga dikenal konsisten menolak membagikan dividen tunai.
Gaya Jujur Buffett dalam Surat Pemegang Saham
Sepanjang kariernya, Buffett dikenal jujur dan reflektif dalam setiap surat tahunan. Ia kerap mengakui kesalahan dan membagikan pelajaran investasi. Dalam surat tahun 2008, misalnya, ia mengaku melakukan “hal bodoh” seperti membeli saham ConocoPhillips di harga puncak, dan menggambarkan krisis keuangan saat itu sebagai “kekacauan besar” yang akan berlangsung lama.
Sentimen Investor Ritel: Masih Netral
Di platform komunitas investor Stocktwits, sentimen terhadap Berkshire saat ini tergolong netral. Seorang trader berkomentar bercanda, “Kita mulai menggali besok kalau semua saham terbang, kecuali Buffett punya kejutan emas dalam pidatonya.”
Baca Juga: Kas Rekor Berkshire Isyaratkan Kehati-hatian Jelang Warren Buffett Mundur













