Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Polisi Rusia pada Senin (30 Oktober) mengatakan bahwa mereka telah menangkap 60 orang yang diduga menyerbu bandara di republik Dagestan di Kaukasus yang mayoritas penduduknya Muslim, dalam upaya menyerang penumpang Yahudi yang datang dari Israel.
Lusinan pengunjuk rasa, banyak dari mereka meneriakkan "Allahu akbar" (Tuhan Maha Besar), mendobrak pintu dan penghalang di bandara Makhachkala pada hari Minggu, dan beberapa diantaranya menyerbu ke landasan pacu.
Sembilan petugas polisi terluka ketika mencoba memulihkan ketertiban dan dua di antaranya dirawat di rumah sakit, kata kementerian dalam negeri.
Baca Juga: 9 Negara Arab Meminta PBB Wajibkan Israel-Hamas Lakukan Gencatan Senjata
Kekerasan tersebut mendorong Israel meminta Rusia untuk melindungi warganya, sementara Amerika Serikat mengutuk “protes antisemit” tersebut.
Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan bahwa penerbangan Red Wings dari Tel Aviv telah mendarat di Makhachkala pada pukul 19.00 (16.00 GMT) pada hari Minggu.
Gubernur Dagestan, Sergei Melikov, berjanji bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum, dan kementerian dalam negeri republik tersebut kemudian mengatakan bahwa 60 orang telah ditangkap.
Baca Juga: Elon Musk Bakal Sediakan Internet di Gaza, Ini Tanggapan Israel
“Lebih dari 150 peserta aktif dalam kerusuhan telah diidentifikasi, 60 di antaranya telah ditangkap,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi.
“Bandara tersebut sekarang sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan keamanan,” tambahnya.