Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia mengatakan bahwa 63 tentaranya tewas dalam serangan Malam Tahun Baru oleh Ukraina di barak darurat di wilayah Donetsk yang sebagian telah diduduki.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa militer Ukraina telah meluncurkan enam proyektil di pangkalan sementara di kota timur Makiivka menggunakan sistem roket berpemandu HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat.
Dua dari rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, tambahnya, tetapi empat menghantam gedung.
Baca Juga: Puluhan Tentara Rusia Tewas dalam Salah Satu Serangan Paling Mematikan Selama Perang
Pernyataan kementerian itu muncul setelah Departemen Komunikasi Strategis angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pada Minggu malam bahwa 400 tentara Rusia tewas dalam serangan itu dan 300 lainnya luka-luka.
Rekaman yang diposting online menunjukkan sebuah bangunan yang diklaim sebagai sekolah kejuruan di Makiivka yang dikuasai Rusia berubah menjadi puing-puing yang membara.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi secara independen rekaman atau nomor yang diberikan oleh kedua pihak. Jika penghitungan Ukraina dikonfirmasi, jumlah korban akan menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan Rusia sejak Moskow melancarkan invasi pada akhir Februari.
Pihak berwenang yang didukung Moskow di Donetsk juga mengakui adanya korban dari serangan itu.
Baca Juga: 15 Negara Terkuat di Planet Bumi di 2022, Siapa di Posisi Pertama?
Daniil Bezsonov, seorang pejabat senior yang didukung Rusia di wilayah tersebut, mengatakan perguruan tinggi kejuruan itu dihantam oleh roket HIMARS satu menit setelah tengah malam pada hari Sabtu.
“Ada yang tewas dan terluka,” kata Bezsonov pada Minggu malam dalam sebuah postingan di aplikasi pesan Telegram.
“Jumlah pastinya masih belum diketahui. Bangunan itu sendiri rusak parah,” tambahnya.