kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

7 cluster Singapura ini menunjukkan bagaimana penularan virus corona tanpa gejala


Senin, 13 April 2020 / 06:58 WIB
7 cluster Singapura ini menunjukkan bagaimana penularan virus corona tanpa gejala
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Singapura. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebuah studi baru dari Singapura menunjukkan bagaimana penyebaran virus corona tanpa gejala atau presimptomatik terjadi. Jumlah kasus virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di dunia telah lebih dari 1,7 juta kasus dengan lebih dari 100.000 kematian pada Minggu (12/4/2020).

Sementara itu,di Indonesia, per 12 April 2020, tercatat ada 4.241 kasus positif Covid-19 dengan 373 orang meninggal dunia.
Sejumlah ahli menyebutkan, salah satu yang membuat virus corona sulit dibendung adalah adanya penularan tanpa gejala atau asimptomatik dan presimptomatik. Penularan tanpa gejala sudah ditemukan di China dan beberapa negara lainnya.

Melansir Vox, 3 April 2020, sebuah studi baru dari Singapura menunjukkan gambaran paling jelas tentang bagaimana orang-orang saling menulari sebelum mereka sadar bahwa mereka sakit.

Baca Juga: Hasil temuan peneliti, ini 3 varian virus corona dan penyebarannya

Para peneliti meneliti 243 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Singapura antara 23 Januari hingga 16 Maret 2020. Mereka menemukan 7 cluster kasus dengan 10 infeksi yang dikaitkan dengan penularan virus corona tanpa gejala.

Cluster pertama: pasangan dari Wuhan

Para peneliti menemukan pasangan suami dan istri melakukan perjalanan pada 19 Januari 2020 dari Wuhan ke Singapura. Mereka mengunjungi sebuah gereja pada hari yang sama. Tiga orang lain yang hadir di gereja pada hari yang sama kemudian mengalami gejala infeksi virus corona.

Baca Juga: Empat negara ini larang penggunaan aplikasi Zoom, apa alasannya?

Salah satu dari mereka datang ke gereja setelah pasangan itu pergi, tetapi duduk di bangku yang sama. Hal itu terlihat dalam rekaman kamera. Penelitian itu menuliskan, investigasi terhadap peserta lain tidak mengungkapkan orang simptomatik lain yang menghadiri gereja pada hari itu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×