Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. ABN Amro Bank mengajukan klaim kepada raksasa perdagangan minyak Singapura Hin Leong Trading Pte Ltd. Trader minyak Singapura terbesar ini mengajukan perlindungan dari kreditur di tengah anjloknya harga minyak.
Badan Akutansi dan Regulasi Korporasi Singapura dalam surat yang dikutip Bloomberg menjelaskan jika bank asal Belanda mengajukan permohonan untuk biaya terkait dengan letter of credit yang tidak dapat dibatalkan terkait barang dan dokumen Hin Leong Trading Pte Ltd.
Bank yang berbasis di Amsterdam ini menjadi bank kedua yang mengajukan tagihan kepada Hin Leong. Trader minyak Singapura ini yang berutang sekitar US$ 3,85 miliar kepada lebih dari 20 bank Singapura dan internasional. Bank lain yang memberi pinjaman kepada Hin Leong adalah HSBC Holdings, DBS Group Holdings Ltd. dan Standard Chartered Plc .
Baca Juga: Analis prediksi harga minyak dunia berpotensi kembali rebound, ini pertimbangnnya
Bank yang berbasis di London, HSBC dikabarkan menjadi bank yang terpapar paling besar terhadap pedagang minyak. Tagihan kepada Hin Leong sekitar US$ 600 juta menurut sumber dikutip Bloomberg.
Hin Leong, didirikan pada tahun 1963 oleh taipan China Lim Oon Kuin, mengajukan permohonan moratorium utang dari Pengadilan Tinggi Singapura pada Jumat (17/4), menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
ABN Amro tidak merinci jumlah utang kepada bank dalam dokumen tertanggal 17 April. Biaya tersebut termasuk air waybill, tanda terima kargo dan gudang, serta barang yang dikirim terkait dengan kredit bank.
Baca Juga: Trader minyak asal Singapura Hin Leong mengaku rugi US$ 800 juta
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan atau diubah bank penerbit tanpa persetujuan para pihak dalam transaksi kredit. Letters of credit adalah jalur finansial penting bagi pedagang komoditas sebagai cara pembiayaan perdagangan jangka pendek.