kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 6 kasus baru, Taiwan meningkatkan status kewaspadaan penyebaran Covid-19


Rabu, 12 Mei 2021 / 12:46 WIB
Ada 6 kasus baru, Taiwan meningkatkan status kewaspadaan penyebaran Covid-19
ILUSTRASI. Taiwan meningkatkan status waspada menyusul ditemukannya 6 kasus baru dari klaster kelompok. REUTERS/Ann Wang


Sumber: Reuters | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -TAIPE. Taiwan menaikkan tingkat kewaspadaan COVID-19 untuk mengantisipasi penyebaran corona atau Covid-19.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung, Rabu (12/5) menyatakan, situasi yang sangat serius bisa mengancam Taiwan yang selama ini dinilai mampu mengendalikan pandemi dengan baik.

Presiden Tsai Ing-wen rencananya akan mengadakan konferensi pers tentang virus corona pada Rabu malam, begitu pula Chen.
Sehari sebelumnya, Taiwan mengumumkan rencana untuk membatasi pertemuan publik sebagai akibat dari adanya klaster kelompok yang ditandai dengan enam kasus Covid-19 baru tanpa sumber infeksi yang jelas.

Baca Juga: Pemerintah segera buka penempatan pekerja migran Indonesia ke Taiwan

Kondisi ini bisa  menjadi wabah yang tidak biasa untuk pulau yang telah menutup ketat demi mencegah sebaran corona dari klaster kelompok.

Menggambarkan situasinya sebagai "sangat serius", Chen mengatakan kepada parlemen bahwa level kewaspadaan tersebut dapat ditingkatkan menjadi tiga yakni dengan membatasi pertemuan untuk lima orang di dalam ruangan dan 10 di luar ruangan, serta penutupan bisnis yang tidak penting.

"Jika ada sedikit saja kegagalan dalam penahanan, maka kami akan segera memasuki level tiga," kata Chen.
Efek dari peryataan itu,Indeks saham acuan turun lebih dari 8% di tengah kekhawatiran atas kasus baru, meskipun infeksi masih relatif sedikit.

Chen menyebut,  Pemerintah minggu ini akan meminta rumah sakit di seluruh Taiwan untuk mengalokasikan ruang yang cukup untuk kemungkinan infeksi baru, menambahkan kapasitas 3.000 tempat tidur untuk merawat pasien.

"Jika (status waspada COVID-19) dinaikkan ke level tiga, banyak bisnis tidak akan bisa beroperasi, dan di level empat kelas dan kantor akan ditutup," kata Yeason Jung, analis di Capital Futures di Taiwan. Kata dia, ada tekanan panic selling jangka pendek yang muncul.

Baca Juga: Taiwan karantina semua pilot, operasional China Airlines terhenti

Namun, Wakil Menteri Keuangan Taiwan Frank Juan memastikan fundamental ekonomi dan pasar saham sehat."Investor harus tetap tenang dan percaya diri," katanya kepada Reuters.

Tetapi jika situasinya memburuk, Juan mengatakan dia tidak menutup kemungkinan mengadakan pertemuan Dana Stabilisasi Nasional, yang dapat digunakan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar saham jika terjadi fluktuasi besar.

Khoon Goh, kepala riset Asia di ANZ Bank mengatakan, wacana pembatasan akan mempengaruhi produksi semikonduktor, membuat investor  dan menyebabkan tekanan jual pada saham teknologi.

"Kasusnya cukup rendah, tetapi Anda dapat melihat kita sekarang berada dalam lingkungan di mana investor berhati-hati," katanya.

Meski begitu,  Khoon Goh ragu bahwa pembatasan akan berdampak pada sektor berorientasi ekspor. 

Taiwan memutuskan menutup sebagian besar m perbatasannya di awal pandemi. Negaera ini  memiliki pelacakan kontak yang kuat dan sistem karantina yang bagus dengan mencatatkan hanya 1.210 infeksi, termasuk 12 kematian. 




TERBARU

[X]
×