kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Apa dengan Rusia dan Ukraina? Ini Penyebab Konflik Rusia dan Ukraina


Kamis, 27 Januari 2022 / 11:54 WIB
Ada Apa dengan Rusia dan Ukraina? Ini Penyebab Konflik Rusia dan Ukraina
ILUSTRASI. Ilustrasi konflik Rusia dan Ukraina.REUTERS/Oleksandr Klymenko


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Ada apa dengan Rusia dan Ukraina menjadi pertanyaan bagi sejumlah orang. Sebab, akhir-akhir ini Rusia dan Ukraina kembali bersitegang yang mengakibatkan terjadinya konflik Rusia dan Ukraina. 

Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumpulkan ribuan tentara di perbatasan Ukraina. Melansir Aljazeera, Rusia telah memobilisasi sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina. 

Awal bulan ini, seorang ahli militer terkemuka Ukraina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina atau melakukan invasi pada awal Januari ini. Namun, Rusia membantah sedang merencanakan invasi. 

Pihak Rusia mengatakan dapat memindahkan pasukan Rusia ke mana pun ia mau dan tindakannya bersifat defensif. Para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, telah memperingatkan NATO agar tidak melakukan aktivitasnya di wilayah Timur Eropa. 

Lantas, sebenarnya ada apa dengan Rusia dan Ukraina? Serta apa penyebab konflik Rusia dan Ukraina? 

Baca Juga: Apa Itu NATO? Ini Penjelasan Singkat, Tujuan, dan Anggota NATO

Ada apa dengan Rusia dan Ukraina? 

Ilustrasi konflik Rusia dan Ukraina

Wilayah yang sekarang disebut Ukraina, Rusia, dan Belarusia adalah bagian dari Kievan Rus. Kievan Rus adalah negara adidaya abad pertengahan yang berpusat di tepi Sungai Dnieper, hampir 1.200 tahun yang lalu. 

Tetapi Rusia dan Ukraina memiliki bahasa, sejarah dan, yang paling penting, politik yang berbeda. Namun, Putin telah berulang kali mengklaim bahwa Rusia dan Ukraina adalah "satu", bagian dari "peradaban Rusia" yang juga mencakup negara tetangga Belarusia. 

Sementara itu, Ukraina menolak klaim Putin tersebut. Ukraina mengalami dua revolusi pada 2005 dan 2014. 

Keduanya menolak supremasi Rusia dan mencari jalan untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. 

Putin pun sangat marah dengan kemungkinan adanya pangkalan NATO di perbatasannya jika Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut. Sebab, NATO adalah aliansi militer yang didirikan lantaran persaingan blok Barat dengan Uni Soviet dan sekutunya pasca-Perang Dunia II. 

Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat, Didorong Pengetatan Pasar




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×