Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Permodalan perbankan Amerika Serikat (AS) terbukti tahan guncangan. Kabar baik ini tercermin lewat hasil uji tekanan (stress test) perbankan yang baru saja digelar Bank Sentral AS atawa Federal Reserve (The Fed).
Hasil stress test yang terbit Kamis (30/6) menunjukkan, secara kuantitatif, permodalan seluruh 33 bank yang bercokol di AS, mampu bertahan menghadapi guncangan. Tapi, ada dua cabang bank luar negeri yang dinyatakan gagal.
Dua bank yang gagal adalah Deutsche Bank Trust Corporation, anak usaha dari Deutsche Bank AG dan Santander Holdings USA, anak usaha Banco Santander SA.
"Mereka gagal karena rencana permodalan mereka lemah dan memburuk," tulis The Fed, seperti dilansir Reuters, kemarin.
Deutsche Bank telah gagal uji tekanan selama tiga tahun terakhir. Sementara, ini merupakan tahun kedua bagi The Fed menyatakan bahwa rencana permodalan Santander di bawah ketentuan The Fed.
Secara umum, sebagian besar bank kakap di AS terbukti memiliki kekuatan modal yang mumpuni. Bank-bank besar AS juga terbukti melakukan penambahan modal secara signifikan sejak dihantam krisis keuangan 2007-2009.
Catatan The Fed, bank-bank besar AS mengalami kenaikan permodalan lebih dari dua kali lipat atau setara US$ 700 miliar ketimbang posisi permodalan di 2009. "Manajemen bank juga memiliki rencana lebih matang dalam menghadapi krisis," tambah The Fed.
Yang menarik, rapor bagus uji ketahanan perbankan ini dianggap telah mampu menahan gejolak yang sungguh-sungguh terjadi. Misal, menghadapi turbulensi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau populer disebut Brexit.
"Gejolak pasar karena Brexit merupakan contoh baik untuk menguji kekuatan modal dan manajemen risiko bank secara nyata," ujar Mike Alix, analis PricewaterhouseCoopers.
Boleh bagi dividen
Lantaran lolos uji tekanan, The Fed merestui rencana sejumlah bank yang ingin membagikan dividen. The Fed meyakini, pembagian dividen tidak akan mengikis permodalan bank.
Contoh, The Fed menyetujui rencana Morgan Stanley memberikan dividen sekaligus membeli saham (buyback) senilai US$ 3,5 miliar. Sejumlah bank jumbo yang juga dinyatakan lulus stress test menyatakan rencana bakal memberikan dividen dan menggelar buyback saham.
Mereka diantaranya JPMorgan Chase & Co, Bank of America, Citigroup, Goldman Sachs Group Inc dan Wells Fargo & Co. Rencana ini langsung direspon dengan kenaikan harga saham bank.