kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

Harga Minyak Anjlok, Dipicu Sentimen Laporan Kesepakatan Damai Ukraina


Selasa, 25 November 2025 / 21:24 WIB
Harga Minyak Anjlok, Dipicu Sentimen Laporan Kesepakatan Damai Ukraina
ILUSTRASI. Harga minyak turun signifikan pada 25 November 2025 setelah laporan kesepakatan damai Ukraina. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak melanjutkan penurunan pada Selasa (25/112025) setelah laporan berita mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa Ukraina telah menyetujui kesepakatan damai.

Mengutip Reuters, harga minyak berjangka Brent turun US$ 1, atau 1,6%, menjadi US$ 62,37 per barel pada pukul 13.46 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 97 sen, atau 1,7%, menjadi US$ 57,87.

ABC News dan CBS News melaporkan bahwa seorang pejabat AS mengatakan Ukraina telah menyetujui persyaratan kesepakatan damai yang potensial.

Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut secara independen.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kemungkinan akan mengunjungi AS dalam beberapa hari ke depan untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Presiden Donald Trump guna mengakhiri perang Ukraina dengan Rusia, kata kepala keamanan nasional Kyiv, Rustem Umerov.

Baca Juga: Atasi Obesitas, Inggris Akan Kenakan Pajak Gula pada Minuman Berbahan Dasar Susu

"Beberapa media melaporkan bahwa Ukraina menyetujui kesepakatan damai," kata analis UBS, Giovanni Staunovo. 

"Namun, perlu dua pihak untuk berunding, dan masih belum jelas apakah Rusia juga akan setuju."

Kesepakatan damai Ukraina-Rusia dapat menyebabkan pencabutan sanksi terhadap Moskow, yang akan membuka kembali pasokan minyak yang sebelumnya dibatasi ke pasar.

Kedua harga acuan minyak mentah naik 1,3% pada hari Senin karena meningkatnya keraguan tentang kesepakatan damai mengurangi ekspektasi terhadap aliran pasokan minyak mentah dan bahan bakar Rusia yang tak terkekang.

Prospek keseluruhan untuk keseimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah pada tahun 2026 lebih longgar di tengah berbagai perkiraan bahwa pertumbuhan pasokan akan melebihi peningkatan permintaan tahun depan. Kekhawatiran akan kelebihan pasokan telah meredam sentimen pasar baru-baru ini.

"Dalam jangka pendek, risiko utama adalah kelebihan pasokan dan tingkat harga saat ini tampak rentan," ujar Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova, dalam sebuah catatan pada hari Selasa.

Karena sanksi baru terhadap perusahaan minyak besar Rusia Rosneft dan Lukoil serta aturan yang melarang penjualan produk minyak olahan dari minyak mentah Rusia ke Eropa, beberapa kilang minyak India telah mengurangi pembelian minyak Rusia mereka, terutama perusahaan swasta Reliance.

Dengan terbatasnya pilihan penjualan, Rusia ingin meningkatkan ekspor ke China.

Baca Juga: Trump dan Xi Gelar Pembicaraan Pertama Sejak Gencatan Dagang

Pada hari Selasa, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Moskow dan Beijing telah membahas cara-cara untuk memperluas ekspor minyak Rusia ke Tiongkok.

Namun secara keseluruhan, analis pasar tetap fokus pada potensi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan yang lebih luas.

Deutsche Bank memperkirakan surplus minyak mentah setidaknya 2 juta barel per hari pada tahun 2026 dan tidak ada jalur yang jelas untuk kembali ke defisit bahkan pada tahun 2027, ungkap bank tersebut dalam sebuah catatan pada hari Senin.

"Jalan menuju tahun 2026 tetap bearish," kata analis Michael Hsueh.

Pasar minyak mendapat dukungan dari meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan 9-10 Desember, dengan anggota Fed menunjukkan dukungan mereka untuk pemangkasan tersebut.

Suku bunga yang lebih rendah dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan memperkuat permintaan minyak.

"Pasar minyak berada dalam tarik-menarik antara kelebihan pasokan yang didorong oleh kehati-hatian dan harapan permintaan yang didasarkan pada kebijakan moneter yang lebih longgar," kata Sachdeva.

Selanjutnya: Apindo: Penetapan Upah Minimum Sektoral Harus Berbasis Kesehatan Industri

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (26/11), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×