kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Sinyal The Fed Naikan Suku Bunga, Bursa Saham Asia Kompak Melemah


Kamis, 06 Januari 2022 / 17:59 WIB
Ada Sinyal The Fed Naikan Suku Bunga, Bursa Saham Asia Kompak Melemah
ILUSTRASI. Bursa saham Asia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bursa saham Asia kompak melemah pada awal perdagangan Kamis (6/1) menyusul risalah Federal Reserve (The Fed) yang memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih cepat seiring kekhawatiran terhadap inflasi. 

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun hampir 1,5% pada perdagangan sore sebelum memangkas beberapa kerugian. 

Bursa saham di Australia turun 2,74% dalam persentase penurunan harian terbesar sejak awal September 2020, dan indeks saham Nikkei Jepang yang turun 2,88%. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak Juni 2021. 

Saham-saham unggulan China turun 1% karena berlanjutnya wabah Covid-19 sehingga membebani prospek meskipun survei sektor swasta menunjukkan aktivitas sektor jasa China berkembang lebih cepat pada Desember 2021.

Baca Juga: Pakta Pertahanan Baru Jepang-Australia Resmi Disahkan, Ini Isinya

Pasar saham Eropa juga dibuka turun tajam, dengan Euro Stoxx 50 berjangka turun 2,07% di awal perdagangan. Di Jerman, indeks DAX berjangka turun 1,7% dan FTSE berjangka turun 1,43%.

Nasdaq bahkan jatuh lebih dari 3% pada hari Rabu dalam persentase penurunan satu hari terbesar sejak Februari dan S&P 500 jatuh paling besar sejak 26 November, ketika berita tentang varian Omicron pertama kali melanda pasar global.

Pembuat kebijakan Fed mengatakan pasar tenaga kerja sangat ketat dan inflasi yang tidak mereda sehingga berpotensi untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan dan mulai mengurangi kepemilikan aset secara keseluruhan.

Kekhawatiran atas tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi dikombinasikan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran cepat varian virus corona Omicron untuk membebani aset yang berisiko.

Ekonom senior untuk Asia di Union Bancaire Privee, Hong Kong Carlos Casanova menilai, kekhawatiran itu langsung direspon pasar. Akibatnya, investor semalam menjual saham - saham AS karena menafsirkan risalah The Fed sebagai hawkish. 

Baca Juga: Taiwan Gelar Latihan Skenario Perang Udara, Antisipasi Serangan China

"Ada risiko bahwa Fed mungkin jatuh ke dalam perangkap dengan membuat kebijakan yang salah sehingga mereka mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan," kata Carlos, dikutip dari Reuters, Kamis (6/1).

Menurut Carlos, kebijakan yang dikeluarkan The Fed bertepatan dengan perlambatan ekonomi, adanya siklus dan penurunan inflasi pada efek dasar. Serta momen untuk keluar dari pelonggaran akibat pandemi Covid-19. 




TERBARU

[X]
×