Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Korea Utara telah menolak permohonan AS untuk melakukan diplomasi sejak Biden mengambil alih kekuasaan pada Januari dari mantan Presiden Donald Trump. Sebelumnya, Trump sudah mengadakan tiga pertemuan puncak dengan Kim, akan tetapi gagal membujuknya untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
Di Korea Selatan, lewat Juru Bicaranya Park Kyung-mee, Presiden Moon Jae-in mengatakan kepada perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Sung Kim, dia akan berusaha untuk mengembalikan hubungan antar-Korea dan AS-Korea Utara dan menyatakan harapan untuk kemajuan menuju denuklirisasi dan perdamaian di semenanjung Korea.
Pada hari Senin, Sung Kim mengatakan dia bersedia untuk bertemu dengan Korea Utara di mana saja, kapan saja tanpa prasyarat dan bahwa dia menantikan tanggapan positif segera.
Baca Juga: Kim Jong Un siap berdialog dan konfrontasi, Gedung Putih: Itu sinyal menarik
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat mengetahui komentar Kim Yo Jong.
"Mereka tidak mengubah pandangan kami tentang diplomasi; kami tetap siap untuk terlibat dalam negosiasi berprinsip dengan (Korea Utara) untuk menangani tantangan program nuklirnya. Kami terus berharap bahwa (Korea Utara) akan menanggapi secara positif upaya kami dan kami harus menunggu dan melihat apakah komentar ini ditindaklanjuti dengan komunikasi langsung tentang jalur potensial ke depan," kata Price dalam jumpa pers reguler.