Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Cacat pada bagian kantung udara (airbag) memaksa BMW menarik (recall) unit mobilnya. Produsen mobil mewah asal Jerman tersebut menarik sekitar 200.000 unit kendaraan yang telah di pasarkan di China.
General Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine (AQSIQ) seperti dikutip International Bussiness Times menjelaskan, penarikan mobil dilakukan BMW karena khawatir dapat menimbulkan masalah pada pompa bahan bakar mobil.
Penarikan di China terjadi per November 2016, setelah sebelumnya BMW me-recall unit di Amerika Serikat. Penarikan terbaru mencakup 168.861 kendaraan impor yang diproduksi antara Desember 2005 dan Desember 2011.
Selain itu, ada sebanyak 24.750 mobil yang diproduksi di lokal China antara Juli 2005 hingga Desember 2011 yang juga ikut ditarik. AQSIQ menyebutkan, generator gas di airbag mobil buatan BMW tersebut terindikasi sangat berisiko jika digunakan tiba-tiba.
Penggunaan airbag tersebut berisiko tinggi mencederai pengemudi. Agence France Presse (AFP) melaporkan, manajemen BMW akan memperbaiki airbag kendaraan secara cuma-cuma alias gratis.
Daftar penarikan mobil BMW karena cacat airbag menambah panjang jumlah produk BMW yang bermasalah. Sebelumnya pada Oktober 2016 lalu, mobil BMW yang mengaspal di Amerika Serikat juga harus ditarik untuk perbaikan.
BMW, seperti dilansir International Business Times telah menarik kembali sebanyak 154.000 lebih kendaraan yang telah dipasarkan di AS. Penarikan tersebut terjadi karena permasalahan pompa bahan bakar. Jika dibiarkan masalah ini dapat menyebabkan kebocoran bahan bakar dan risiko terbesar akan menyebabkan kecelakaan.
Dugaan sementara, ada kabel yang longgar sehingga dapat mempengaruhi konektor dan mampu memicu kebocoran kala kendaraan berhenti. Ini bisa meningkatkan risiko tabrakan. Penarikan tersebut mencakup 26 model unit produk BMW.
Pada bulan Juni 2016, BMW juga menarik hampir ratusan ribu kendaraan. Penarikan BMW seri X3 dan X4 Crossover SUV karena jangkar kursi anak dinilai bermasalah. Kemudian pada bulan Februari 2016, sekitar 840.000 mobil ditarik karena implikasi dari kasus airbag Takata.