Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - PARIS. Airbus memangkas target pengiriman jet selama 20 tahun ke depan karena melonjaknya harga bahan bakar yang mendorong maskapai penerbangan tersebut untuk mempercepat pengiriman pesawat baru yang lebih hemat bahan bakar.
Terlepas dari perang di Ukraina dan lonjakan inflasi, Airbus menaikkan perkiraan rata-rata untuk pertumbuhan PDB tahunan menjadi 2,6% dari 2,5% dalam prospek 20 tahun terbaru yang diterbitkan pada Senin (11/7).
Mereka justru yakin lonjakan biaya energi juga akan mendorong banyak maskapai penerbangan untuk mempercepat pengiriman pesawat dengan model hemat bahan bakar.
Baca Juga: Negara Suntik Rp 7,5 Triliun Untuk Garuda, Boeing cs Jadi Pemegang Saham GIAA
Airbus memperkirakan total pengiriman 39.490 jet selama 20 tahun ke depan, naik dari 39.020 perkiraan sebelumnya.
"Peningkatan ini sebagian karena 2021 telah keluar dari periode perkiraan 20 tahun bergulir. Itu merupakan tahun yang sangat lemah yang tertekan oleh pandemi," kata Airbus dikutip dari Reuters, Senin (11/7).
Baca Juga: Maskapai China Borong Ratusan Pesawat Airbus, Boeing Meradang
Sebaliknya, di tengah kenaikan perkiraan itu, lalu lintas penumpang justru tumbuh melambat sebesar 3,6% per tahun daripada perkiraan 3,9% pada bulan November 2021 lalu.
Mengutip data perbedaan regional terkait biaya bahan bakar berkelanjutan, kondisi tersebut merupakan hasil dari harga energi dan karbon yang lebih tinggi yang mendorong kenaikan tarif dan yang sekarang dimasukkan Airbus ke dalam prakiraan.