Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Berusaha untuk mengakhiri kebuntuan militer di Himalaya Barat, India dan China sedang merumuskan rencana pembuatan zona tanpa patroli, menarik tank dan artileri, dan menggunakan drone untuk memverifikasi penarikan itu.
Ketegangan memuncak sejak Juni lalu, ketika setidaknya 20 tentara India tewas dalam pertarungan brutal tanpa senjata api dengan pasukan China di daerah perbatasan yang disengketakan. China mengaku tentaranya juga menjadi korban tanpa menyebut jumlahnya.
Sejak itu, tetangga Asia yang bersenjata nuklir mengerahkan puluhan ribu pasukan di perbatasan antara wilayah Ladakh India dan dataran tinggi Tibet China, meningkatkan risiko konfrontasi lebih lanjut sambil mencari cara untuk mengurangi ketegangan.
Setelah berbulan-bulan mengalami kemajuan yang tidak menentu, kedua belah pihak sedang membahas penarikan militer dari gurun dataran tinggi di mana suhu telah turun hingga 18 derajat di bawah Celcius, menurut tiga pejabat Pemerintah India.
Baca Juga: India: Ketegangan perbatasan dengan China bisa picu konflik lebih besar
Mundur dari Danau Pangong Tso
"Kami memiliki rencana tegas untuk penarikan (pasukan). Hal itu sedang dibahas secara internal di kedua sisi," kata salah satu pejabat Pemerintah India, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitivitas situasi, kepada Reuters, Jumat (13/11).
Berdasarkan rencana yang tertuang dalam pertemuan para komandan tertinggi India dan China pada Jumat (6/11) pekan lalu, kedua belah pihak akan mundur dari kawasan Danau Pangong Tso yang diperebutkan dan membentuk zona penyangga.
Tentara China akan membongkar struktur pertahanan di beberapa tanjakan berbukit yang menghadap ke Danau Pangong Tso dan mundur, para pejabat Pemerintah India menjelaskan tentang isi pertemuan tersebut.
Pasukan India, yang telah menempati posisi di ketinggian di tepi Selatan Danau Pangong Tso, juga akan mundur. Selain itu, kedua belah pihak akan berhenti melakukan patroli di bagian tertentu.
Baca Juga: Pasca musim panas berdarah, India kehilangan kendali atas 300 km persegi ke China