Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akhirnya mengizinkan perusahaan layanan pemesan transportasi online berbasis sepeda motor seperti Gojek beroperasi di negaranya meski terbatas mulai Januari 2020.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook mengatakan, perusahaan-perusahaan, semacam Gojek dan startup lokal Dego Ride, bisa mulai beroperasi selama enam bulan berdasarkan proof of concept untuk mengukur permintaan.
Baca Juga: Malaysia OKs Gojek's entry, ride-hailing firms says talks still on
"Bike-hailing akan menjadi komponen penting dalam penyediaan sistem transportasi umum yang komprehensif, sebagai mode untuk konektivitas mil pertama dan terakhir," kata Loke, Selasa (5/11), seperti dikutip Reuters.
Proyek percontohan ini awalnya terbatas di Lembah Klang, wilayah paling maju di Malaysia dan lokasi Ibu Kota Kuala Lumpur berada. Program selama enam bulan itu akan memungkinkan pemerintah dan perusahaan yang berpartisipasi untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi permintaan.
Di saat yang sama, Pemerintah Malaysia menyusun undang-undang untuk mengatur transportasi online berbasasi motor. "Bike-hailing akan tunduk pada peraturan yang sama seperti yang pemerintah tetapkan untuk e-hailing," ujar Loke mengacu pada operasi perusahaan seperti Grab.
Baca Juga: GoJek gandeng RedDoorz hadirkan potongan order GoFood dan GoMassage
Gojek, yang investornya termasuk Google Alphabet, Tencent, dan JD.com, mengatakan kepada Reuters, proses perizinan untuk beroperasi di Malaysia belum selesai. "Meskipun kami belum menentukan cara Gojek akan masuk atau waktu yang tepat, kami berharap untuk melanjutkan diskusi ini," kata seorang juru bicara Gojek merujuk pada keputusan Pemerintah Malaysia tersebut.