Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LOS ANGELES. Pemerintahan Trump melindungi eksportir dan pemilik kapal domestik yang melayani Great Lakes, Karibia, dan wilayah AS dari biaya pelabuhan yang akan dikenakan pada kapal buatan China yang dirancang untuk menghidupkan kembali pembuatan kapal AS dan melawan dominasi maritim China.
Mengutip Reuters, Jumat (18/4), pemberitahuan Federal Register yang diunggah oleh Perwakilan Dagang AS diperlunak dari usulan pada bulan Februari untuk mengenakan biaya hingga US$ 1,5 juta per kunjungan pelabuhan kepada kapal buatan China, yang membuat industri pelayaran global bereaksi keras.
Para eksekutif pelayaran laut khawatir hampir setiap operator akan dikenakan biaya penumpukan. Mereka mengatakan biaya tambahan akan membuat harga ekspor AS tidak menarik dan membebani konsumen Amerika dengan biaya tambahan hingga miliaran dolar.
Baca Juga: Trump Berencana Keluarkan Perintah Eksekutif Perkuat Pembuatan Kapal AS
Dalam rencana yang direvisi mengatakan biaya akan dikenakan sekali per pelayaran pada kapal yang terkena dampak dan tidak lebih dari enam kali per tahun.
Badan tersebut juga memutuskan untuk tidak mengenakan biaya berdasarkan persentase kapal buatan China dalam armada atau berdasarkan pesanan prospektif kapal China, seperti yang awalnya diusulkan.
Kapal kosong yang tiba di pelabuhan AS untuk memuat produk ekspor massal seperti batubara atau biji-bijian juga dikecualikan.
Penerapan biaya akan dimulai dalam enam bulan. Kapal curah yang terdampak akan dikenakan biaya berdasarkan berat kargo, sementara kapal kontainer akan membayar biaya berdasarkan jumlah kotak yang diangkut.
Tidak jelas apakah biaya tersebut akan lebih rendah dari yang semula direncanakan oleh USTR.
Baca Juga: Menhan AS: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Keputusan tersebut diambil pada peringatan satu tahun peluncuran investigasi USTR terhadap aktivitas maritim China. Pada bulan Januari, lembaga tersebut menyimpulkan bahwa China menggunakan kebijakan dan praktik yang tidak adil untuk mendominasi pengiriman global.
Revisi tersebut menyusul gelombang penolakan publik dan swasta dari industri maritim global, termasuk operator pelabuhan dan kapal domestik serta eksportir dan importir AS untuk segala hal mulai dari batu bara dan jagung hingga pisang dan beton.
Para eksekutif industri telah memperingatkan bahwa pembayar pajak AS, pekerja, dan bahkan pembuat dan pemilik kapal AS yang ingin didukung pemerintah dapat dirugikan jika rencana tersebut diadopsi tanpa penyesuaian.
Baca Juga: China dan AS Berebut Dukungan Negara Lain Terutama Incar Pasar Asia Tenggara
Operator kapal kontainer seperti MSC dan Maersk mengunjungi beberapa pelabuhan selama setiap pelayaran ke Amerika Serikat dan para eksekutif memperingatkan biaya tersebut akan cepat menumpuk.
USTR akan menyelenggarakan sidang pada tanggal 19 Mei untuk membahas usulan tarif untuk derek kapal ke darat, rangka yang mengangkut kontainer, dan suku cadang rangka.
China mendominasi produksi derek pelabuhan dan USTR berencana untuk mengenakan tarif sebesar 100%.