Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Turki akhirnya sepakat untuk menghentikan serangannya di Suriah selama lima hari untuk membiarkan pasukan Kurdi menarik diri dari "zona aman" yang berusaha dikuasai oleh Ankara. Hal ini terjadi dalam sebuah kesepakatan yang dipuji oleh pemerintahan Trump pada Kamis (17/10) kemarin.
Melansir Reuters, gencatan senjata itu diumumkan oleh Wakil Presiden AS Mike Pence setelah menggelar perundingan di Ankara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan. Langkah ini dipuji oleh Presiden Donald Trump, yang mengatakan gencatan senjata akan menyelamatkan "jutaan nyawa".
Tetapi jika diterapkan, tujuan utama yang diumumkan Turki ketika meluncurkan serangannya pada 9 Oktober akan segera tercapai, yakni: kontrol atas jalur Suriah sedalam lebih dari 30 km (20 mil). Adapun milisi Kurdi, yang pernah menjadi sekutu AS, wajib menarik diri ke luar wilayah tersebut.
Baca Juga: Lewat surat, Trump peringatkan Erdogan: Jangan jadi orang keras kepala dan bodoh
Masih tidak jelas apakah Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi akan sepenuhnya mematuhi perjanjian itu.
Komandan SDF Mazloum Kobani mengatakan kepada Ronahi TV bahwa kelompok itu akan menerima perjanjian gencatan senjata dengan Turki di Suriah utara, tetapi mengatakan itu terbatas pada wilayah perbatasan antara kota Ras al-Ain dan Tal Abyad.
Senator Republik dan Demokrat menuduh Trump telah mengkhianati sekutu Kurdi yang sangat berjasa dalam memerangi gerilyawan ISIS, mengabaikan masalah kemanusiaan dari invasi Turki dan dikalahkan oleh Ankara.
Baca Juga: Erdogan: Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan serangan Turki ke Suriah
"Zona aman akan dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Turki," demikian pernyataan bersama AS-Turki yang dirilis setelah perundingan seperti yang dikutip Reuters.
Senator AS yang mengkritik pemerintahan Trump karena gagal mencegah serangan Turki di Suriah mengatakan mereka akan terus maju dengan undang-undang untuk menjatuhkan sanksi terhadap Turki meskipun sudah ada kesepakatan mengenai gencatan senjata.