kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Aksi demonstrasi meletus di seluruh negeri, Ekuador deklarasikan kondisi darurat


Jumat, 04 Oktober 2019 / 07:43 WIB
Aksi demonstrasi meletus di seluruh negeri, Ekuador deklarasikan kondisi darurat
ILUSTRASI. Bendera Ekuador


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dengan populasi mencapai lebih dari 17 juta orang, Ekuador memiliki sejarah panjang ketidakstabilan politik. Aksi unjuk rasa jalanan telah menggulingkan tiga presiden selama kekacauan ekonomi pada dekade sebelum Correa berkuasa pada 2007.

Menteri Ekonomi Richard Martinez mengatakan, pada hari Rabu, Ekuador menargetkan untuk menghemat sekitar US$ 1,5 miliar per tahun lewat kebijakan penghapusan subsidi bahan bakar. "Seiring dengan reformasi pajak, pemerintah akan mendapat keuntungan sekitar US$ 2,27 miliar," katanya.

Pada hari Selasa, Ekuador mengumumkan akan hengkang dari keanggotaan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memompa lebih banyak minyak dan meningkatkan pendapatan. Ekuador memompa 545.000 barel per hari.

Baca Juga: Pemimpin oposisi Venezuela Guaido ambil risiko ditangkap saat kembai ke negaranya

Perusahaan energi negara, Petroecuador, mengatakan fasilitas minyak beroperasi secara normal meskipun terjadi kerusuhan pada Kamis.

Melansir Reuters, pemerintah ingin mengurangi defisit fiskal dari sekitar US$ 3,6 miliar tahun ini menjadi di bawah US$ 1 miliar pada tahun 2020.

Tingkat utang Ekuador naik tajam di bawah kepemimpinan Correa, yang mendukung Moreno dalam pemilihan umum 2017 tetapi sejak saat itu menjadi pengkritik setelah penggantinya beralih ke kebijakan ekonomi yang lebih ramah pasar.

Pemerintah Moreno telah meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat dan mencapai kesepakatan senilai US$ 4,2 miliar dengan Dana Moneter Internasional pada bulan Februari. Tetapi skeptisme mengenai IMF terasa sangat kuat di Ekuador dan di seluruh Amerika Latin, di mana banyak warga yang menyalahkan kebijakan penghematan sebagai penyebab kesulitan ekonomi mereka.

Baca Juga: Negara mana saja penganut prinsip "ius soli" seperti Amerika Serikat?

"Kami akan menutup semua jalan utama," kata sopir taksi Sergio Menoscal, membantu memblokir jalan-jalan di Guayaquil. "Kami bosan dengan janji-janji palsu ... kami tidak bisa buta terhadap pemerintah yang tidak melakukan apa-apa untuk rakyat."



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×